Wednesday, December 10, 2014
Tuesday, December 9, 2014
suka diem diem, diem diem suka...
gue kangen nulis, gue kangen jalan jalan sendiri, dan gue kangen ngerasain suka.. ya suka aja deh, ga harus jatuh cinta (huek).. yang sukanya diem diem jga gapapa.
ngomongin suka diem diem, sebenernya sih gue lagi kagum gitu sama seseorang, tapi dicuekin.. yah apa daya namanya juga diem diem, konsekuensinya ya didiemin juga. namanya gatau.. tapi gapapa, sekalipun gue diem diem gue tau kok dia ngelakuin hal yang sama kaya gue, dia juga diem diem sama gue.. tapi diem diemnya bukan suka atau kagum sama gue, tapi diem diem dia ngediemin gue sama diem diem dia nyuekin gue.. :|
well, suka diem diem itu ibarat lo mau makan tapi lo ga ada makanan.. laper kan? tapi lo males keluar buat beli makan. buat beli makan aja males apalagi masak. kebayang kan? (oke ini sebenernya pengalaman gue sebagai expert di dunia perkosan.. (per-kos-an loh buka per-kos-a-an)). yah begitulah kondisi suka diem diem. mungkin bakal banyak kode dilempar di udara, mungkin juga banyak kode keras. apalagi pas dia online.. tapi ya kadang percuma juga gue lempar kode, dia jga ga bakal tau, gue kepo dia, dia ga kepo gue. ya jadinya diem diem juga..
tapi di balik suka diem diem itu ada nikmatnya juga. nikmatnya itu ketika lo ga ditanggepin atas semua kode yang lo buat,. contohnya aja waktu lo nulis sesuatu di twitter, path, ataupun blog lo soal dia.. yang hasilnya udah hampir bisa dipastiin yang ga jauh jauh sama kaya rumput yang bergoyang.. ga bakal dipeduliin.. ya wajar sih, path gue ga temenan, twitter gue ga difollow, apalagi blog kusam ini.. jadi yaudahlah terima aja.. mending gue temenan sama om ebiet buat tau gimana caranya ngobrol sama rumput..
satu konsekuensi yang patut lo tau dari suka diem diem., yaitu bakal jatuh cinta sendirian, begitupun ketika patah hati, lo juga bakal patah hati sendirian.. (oke itu berarti dua konsekuensinya)
ketika lo suka diem diem.. lo bakal bisa senyum senyum sendiri dan tiba tiba nulis ini itu.
#np TheRain - Belum Gila
--
Thursday, November 27, 2014
Menulis hujan
sumber : google.com |
![]() |
ini foto benderanya.. |
Wednesday, November 19, 2014
Rakit temanku..
Karena teman datang dan pergi. Yang bertahan itulah yang sejati.
Persahabatan bukan diuji dengan intensitas tinggi namun seberapa jauh kita merasa rindu dan membicarakan sesuatu kembali. Berputar, kebanyakan mungkin di hal yang itu itu saja. Tapi yasudahlah, yang terbaiklah yang akan bertahan dan saling mempertahankan.
Makin kesini aku makin merasa kehilangan banyak teman.. makin sibuk dengan kegiatan masing masing untuk kemudian tenggelam menghilang.. sekalinya muncul hanya sebentar, dan ketika mereka berada di permukaan aku pasti akan menyempatkan mengayuh rakitku untuk sekedar berucap salam dan bengcengkrama sebelum mereka kembali menghilang..
Biasanya akulah yang mendayung untuk mendekat. Kadang aku mengikuti arus sembari melihat ke dalam air siapa tau ada yang menyadari rakitku dan kemudian menyembul keluar untuk mengucapkan salam. Namun aku lelah selalu mendayung. Sesekali aku ingin diam dan memperbaiki rakitku, siapa tau ada yg berkenan membantu. Sekalipun tidak, rakitku adalah tanggung jawabku, tidak baik bila aku mengharap bantuan orang lain memperbaikinya. Sesekali wajarlah namun bila tercandu, apa jadinya??
Sesekali mendayung aku tetap fokus pada rakitku, sembari menunggu aku menyiapkan kopi panas serta beberapa ransum, siapa tahu ada yang tertarik untuk berbicara panjang lebar sembari menikmati kopi panas diatas rakitku. Sampai bertemu, aku menunggu.. :)
Wednesday, November 5, 2014
ID - EN
dingin pre spring kota itu kembali terasa malam ini, di kota yang selalu panas ini.. perjalanan yang tak teralu lama memang, namun berbekas..
ah kamu, bukan hanya kamu juga kota itu, hanya saja lagu ini selalu mampu membuatku merasa musim semi yang ntah kapan lagi aku rasakan..
pekat, tak selalu hampa, aku merasakan lelahan lilin terbakar api dari sumbu. hangat..
disertai angin menusuk, aku belajar sedikit kata baru,, kata tak berguna namun mengundang senyum.. di dataran pasir bertemu air salin..
aku tak ingin ini aku tulis kembali,
aku tak ingin..
karena mungkin kamu bukan tempat aku pulang,
namun selalu ada yang terukir dari apa yang terlewati, rasa, cerita,
atau mungkin kita..
..
hai kamu, aku telah bosan berkata aku bosan menuliskan sesuatu atas dasarmu,
padahal itu dusta..
bacalah, dan bosan..
--
Saturday, November 1, 2014
padanan merah, hitam, merah,, terlihat pas untukmu.
dan kita berbincang di sore ini,
sembari menahan batuk aku mencoba mengerti arah pikiranmu..
ya, aku awalnya hanya terbaring di kasur mengistirahatkan diri sebelum kau jenguk..
biasanya kita berbincang lepas seperti layaknya seorang teman, pergi ketika sibuk, datang ketika ada yang harus kita saling bagi atau perlu untuk yang lain ketahui..
namun tidak di sore ini,
kita mengobrol serius, hal yang sangat jarang kita lakukan selama ini..
aku masih menerka arah bicaramu..
hingga,,
'maaf, aku termakan dengan apa yang aku katakan dahulu..', katamu..
aku tertegun, aku takut kehilangan sosok sahabatku ini.
sesak, aku hanya tersenyum, tersadar batas yang kau berikan padaku dulu justru kau langgar sendiri..
dan aku masih diam disini tak ingin melewati batas yang dulu tersepakati tak sengaja itu..
'aku tak akan melompati pagar menuju halamanmu ketika sudah kau peringatkan aku..'
'maaf..'
--
ada hati terpatahkan hari ini..
Friday, October 24, 2014
Tiga musim berlalu..
Jika kamu mencari gambar yg baik dalam tulisan ini, kamu tak mungkin akan menemukannya, karena aku bukanlah seorang penggambar yang baik. Sekalipun ada itu pasti aku ambil dari coretan tangan lain atau sekedar pengabadian mataku melalui teknologi yang mereka sebut kamera.
Aku bukan pelukis yang ahli, karena aku hanya mengerti warna dan paduannya namun jarang aku bertemu cat minyak dan bercengkrama dengan mereka. Aku lebih senang melihat orang melukis sementara aku memerhatikan kuas di tangannya menari, atau sekedar mengagumi dan menikmati hasil lukis pada kanvas yang seringkali aku tak mengerti. Ya, aku tak mengerti namun aku menikmati..
Ingin aku mahir menggambar, melukis, agar aku dapat menuangkan apa yang aku rasa ke ruang lain selain huruf dan angka. Aku ingin mengabadikan apa yang aku lihat dengan padu spektrum penghasil putih.
'When will i see you again?' Berulang terputar lirik lagu itu di ruang dengarku..
Ada hati yang menunggu disini.. seperti untai nada pembangkit memori, kala suhu rendah musim dingin berganti semi. Dinginnya masih terasa nyata melekat di epidermis ketika aku dalam perjalanan pulang dari tempatku bekerja, yang biasa aku isi dengan mendengarkan lagu dan membayangkanmu.
Aku rindu aromamu, betapa nyamanmu, temperaturmu, namun sayang karena kita hanya dipertemukan hanya untuk tiga musim berlalu..
--
Aku rindu melihatmu bersemi dan menggugurkan daun..
Friday, October 3, 2014
Berbagi mimpi
-Mimpi-
Bagiku mimpi merupakan privasi. Sesuatu yang ingin kau capai di dunia ini, bisa kau sebut cita-cita mungkin, atau sekedar khayal tinggi.
Dan aku tipe yang berbagi mimpi..
Ah membagi mimpi. Kata kerja yang berarti menghapus batas privasi pada yang aku percayai, yang aku rasa dekat di hati, dan aku yakini merasakan pula kedekatan kami.
Namun (mungkin) sebatas aku. Bukan kami.
Ya, aku membagi searah. Hanya searah. Yang berbarti tak bertimbal balik. Dari sisiku dan tidak sebaliknya.
Dari seseorang aku belajar satu hal agar jangan terlalu mudah membagi mimpi. 'Jaga ia agar tersampaikan pada orang yang tepat, orang yang kau percaya, orang yang kau anggap dekat bahkan seperti keluarga..'
Aku terlambat menyadari pentingnya prinsip ini. Karena aku adalah seorang pemimpi. Karena aku terlalu mudah percaya.
Ketika semua sibuk berencana dengan kenyataan aku justru sibuk melayang dalam serbuk sari bunga tidur yang sebentar lagi hilang. Ketika semua terjelaskan realita aku masih berenang di danau artifisial hasil pemikiranku sendiri.
Percuma aku bermimpi, membagi, ketika mimpiku tak dipedulikan, satu perlahan pergi, satu yang lain tak diam di sisi. Sibuk sendiri. Aku menunggu, namun diam tak diperdulikan. Aku selalu mencari hingga aku takut yang sering aku cari bosan dengan aku yang itu itu saja.
Biarlah aku diam, tak mengganggu, siapa tahu suatu saat mereka sadar akan aku, lalu mulai menekan tuts kecil mencariku. Dan bila memang kemudian hilang pergi, maka benar kedekatan itu hanya dari sisiku, bukan kami. Dan aku akan tetap diam, membuka lebar tanganku serta dada dan bahu, siapa tahu suatu saat mereka akan kembali. Siapa tahu?
Aku tiba-tiba takut berbagi mimpi. Karena sang nyata benar sangat kejam ketika mimpi selalu membuai meninabobokan..
Aku terbuai sungguh, karena aku seorang pemimpi..
Pemimpi yang sendiri. Dan seharusnya aku menjaga mimpiku sendiri..
--
Cek kembali, itu memang saling atau sekedar mimpi...?
Thursday, October 2, 2014
Lagu kesukaanku, juga kamu (untuk dia)
Why are you my remedy?
Why are you my clarity?
Cause we both know how this ends..
--
Still fight..
Wednesday, October 1, 2014
Invisible
Hidup selalu penuh dengan kejutan, bukan?
Beberapa hari yang lalu, aku baru saja kembali menginjakkan kakiku di tanah air ini. Negara yang selalu aku rindukan sekalipun sering aku bandingkan dalam hati segala lebih kurangnya. Maafkan aku, tapi itulah hakikat aku sebagai manusia yang cenderung membandingkan sekalipun aku tak menyadarinya.. Namun belum genap satu minggu aku disini. Berbungkus bungkus bingkisan aku terima dan aku buka satu persatu. Isinya selalu membuatku termangu. Baiklah, aku ceritakan isi bingkisan itu.
Hal pertama yang aku rasakan ketika keluar dari bandar udara Soekarno-Hatta hanya satu. Sesak! Aku merasakan udara yang memenuhi rongga paru-paruku relatif lebih terpolusi dan tak bersih. Ditambah lagi para kuda besi yang tak bergerak di jalanan. Aku merasa pikiran ini tertekan, padahal belum lama aku meninggalkan negeriku ini. Ah mungkin aku yang selalu nyaman dengan alam pedesaan kurang cocok hidup di tengah kota dengan keramaian. Yak, udara ternyata menjadi kejutan pertamaku..
Beberapa waktu berselang, aku merasa ada yang hilang. Ada yang tak wajar. Aku merasa ada berita yang menunggu namun tak kunjung tersampaikan. Rasa cemas dan waswas menyelinap namun tak terjelaskan karena apa. Aku hanya bergelayut menunggu berita.
Hingga aku duduk di ruang tahtaku di istana. Aku mendapat berita bahwa sang ratu, pemegang kendali pemerintahan juga hidupku telah terserang. Hal yang tak terduga karena pertahanannya selama ini begitu kokoh dan nyata, namun justru ambruk oleh hal kecil. Teremehkan tapi dia memiliki taring maya yang kebuasannya menduduki peringkat kedua. Hal mengejutkan aku dapatkan juga dari ratuku..
Terakhir,, ini mengenai perjalanan. Aku berusaha merencanakan arah kemana aku akan melangkah. Sekalipun terkesan awut-awutan, tapi percayalah, aku adalah seorang perencana terbaik yang pernah kamu kenal.
Untuk orang lain saja aku mampu merencanakan dengan sangat baik, apalagi untuk hal yang berkaitan dengan hidupku. Aku begitu baik menggambar petaku, denah kemana aku akan menuju.
Namun sebaik-baiknya perencana adalah Dia yang menciptaku. Dia menggeser sedikit arah hidupku dengan mudahnya. Padahal baru beberapa hari lalu aku dengan pongah berkata aku tak akan mau ini itu. Dan begitu cepatnya Beliau menamparku dengan kata-kataku.. Kejutan ketiga namun bukan terakhir aku temukan dari masa depanku. Sedikit lagi aku harus memutuskan kemana arahku akan menuju..
Tak terlihat, namun ada. Mengawasimu dari balik rimbun daun, riak air, atau tipis udara. Ia membaca dan memberikan. Begitupun aku. Aku tak terasa juga tak teraba. Namun aku ada.
Karena hidup ini penuh dengan kotak kado berisi kejutan. Ambil satu persatu, terkejut, dan nikmatilah..
--
Di peraduanku..
Monday, September 29, 2014
Story of a murderer..
Aku bertemu dengannya malam ini. Di kala seorang ibu akan berangkat tidur dan aku diminta berbincang sedikit dengannya. 'Urusan bisnis' begitulah mereka berkata padaku. Aku menurut..
Aku beringsut pelan dari peraduan dengan sedikit lemas dan malas. Ya, hari ini aku lelah menunggu suatu hasil. Hasil yang cukup membuat berat beberapa hariku ke belakang. Aku berjalan pelan, mencarinya, dan kemudian akupun duduk bersila. Pertama kalinya kuperhatikan dia..
Dia berbadan besar, tingginya tak jauh beda denganku, namun berbadan gempal disertai otot kasar dan raut wajah yang tertempa keadaan, keras, berat, awas..
Pertama kami bertemu pandang, aku melihat di matanya ada api menyala di sana, panas yang dihasilkan kuduga mampu melelehkan baja dengan sekali sentuh, serta aura semangat membara tersampaikan padaku.. aku diam, memperhatikan, mendengarkan kemana arah dia akan berkata dan berpikir..
Hmmm, otakku terlalu penuh dengan semua spekulasi ketika pembicaraan kami mulai bergulir, satu, dua, tiga, dan seterusnya. Dia banyak bercerita, menumpahkan pikirannya. Kami berputar di tempat yang sama dan aku hanya meladeninya dengan senyum dan tawa serta celetuk kecil khas seorang aku yang tak banyak berbasa basi..
Ketika arah pembicaraan mulai serius, berganti aku memberikan pertanyaan. Aku banyak bertanya, ya aku banyak bertanya. Aku ingin menggali lebih dalam sorot mata serta nyala semangat itu. Sejauh mana ia menginginkanku. Aku sebutkan saja keraguanku, serta rasa penasaranku. Aku ingin dengar sejauh mana dia bisa menjelaskan dan logikaku akan terpuaskan..
Hingga kami sampai kepada sebuah percakapan. Pengakuan akan dirinya, masa lalunya... Aku terdiam. Mendengarkan.. Sunyi.. Aku tak kuasa bergerak hingga napasku tertahan, aku berjengit.. Hitam.. Kelam.. Aku terbayang banyak hal..
Ah, dunia ini luas. Aku hanya terlalu sombong mengatakan dunia ini sempit, hanya selebar daun jati.. padahal tidak, aku hanya menempurungkan diriku. Terlalu banyak hal yg aku belum tahu.. Terlalu asyik aku berbincang dengan diriku dan melihat dunia melalui jendela indahku..
Aku terbayang koper, tangan, baju berbercak merah, saluran air, dan hal mengerikan lainnya. Aku naif dengan memikirkan bahwa rasakulah yang terpenting di dunia. Sedangkan orang lain merasa pahit ketika aku merasa akulah yang paling pantas dibahagiakan..
Ya.. Dunia ini luas dan aku mempunyai rasa yang sempit.. Sangat sempit.. Terima kasih untuk pelajaran yang baru aku dapat hari ini..
--
Banyak cara untuk 'mematikan'..
Sunday, September 28, 2014
Harga sebuah terjun bebas
Dalam hidup banyak hal kita temui mengenai harga, dan pastinya tidak melulu soal materi. Banyak hal seperti penghargaan, dihargai, menghargai, dan lain sebagainya.. harga.. ya sesuatu yang seringkali orang lupa, tidak peduli, cuek, yang menimbulkan sikap tidak menghargai..
--
...
Perdebatan kecil kamipun berlangsung. Aku yang dengan gigih mempertahankan opiniku dan satu lelaki sahabatku mempertanyakan dimana pikiranku. Aku yg keukeuh mengatakan aku belajar dari jatuh, dia yang menyatakan kebodohanku dan meminta aku untuk egois serta berhenti menyakiti diri..
Yaa, aku memilih terjun bebas, tak peduli akan ada apa setelah ini. Mengenai batas putih biru coklat abu di mata dan deras angin menderu di telinga.. aku bahkan tak menggunakan parasut untuk menyelamatkan diri agar tak mati. Aku membiarkan bumi yang keras menungguku. Aku menjatuhkan diri untuk membentur tanah yang akan menghentikanku dengan keras, tulang yang patah atau remuk, sakit yang aku terima, lalu mati atau lumpuh..
Dan aku belajar dari situ, semakin sakit aku jatuh, (itu berarti) semakin luar biasa usaha yang telah aku lakukan atas apa yg menjatuhkanku, yang membuatku semakin menghargai apa yang sudah aku lalui..
--
Bahagia dan duka sudah satu paket bukan? Seperti biji kopi, brewer, dan ampas. Ada pahit yang memabukkan disana, membuat adiksi yang membuat pecintanya kembali meminumnya. Sekalipun pahit, paling pas dinikmati saat panas, bukan dingin, atau sekedar kopi tanpa rasa..
Ya, seperti aroma yang secangkir kopi timbulkan. Aromamupun masih melekat bagai kau sedang merengkuhku. Aroma aneh namun menenangkan. Aromanya saja sudah mampu membuatku pusing setengah melayang. Apalagi jika aku mencicipimu panas panas secara perlahan. Aku pasti akan langsung mencandumu!
--
Aku saat ini sedang terjun bebas, tanpa harap bayaran sebuah dataran hijau pemuas mata yang aku temukan setelah melewati garis awan, atau seseorang yang akan menangkapku untuk menahan aku agar tak menghantam tanah coklat atau merah..
Aku masih melihat garis tipis mega itu, mencoba menerawang ada apa dibaliknya.. adakah pemandangan itu, atau mungkin kamu??
--
Aku yang sedang terjun bebas
Monday, September 22, 2014
Sunday, September 21, 2014
sendal jepit, jaket biru, dan baju semalam..
Kususuri perlahan aspal yang sangat aku kenal ini, tiga ratus enam puluh hari genap aku mengenalnya, dia yang menjadi saksi bisu perjalananku, dan keluh kesah selama aku disini.
Perlahan kamu akan lenyap menjadi udara, dan akan mengalir perlahan menjadi angin yang menyejukkan bagi siapa yang kamu inginkan.
Mengarus deras aku bertanya padanya, kuatkah alasanmu?
Karena perlahan yang pasti, kita menuju pergi, pergi ke antah berantah berkalang tanah..
Aspal ini dingin, aku merasakan mati sepi, sama seperti mereka yang tak pernah berterima kasih padanya, padahal ia memudahkan kita..
Terima kasih, telah mendengarkan cerita ini, mungkin ini terakhir kali aku berjalan dan bercengkrama sepagi ini...
--
Friday, September 19, 2014
Sunday, September 7, 2014
cerita perahu kayu (lapuk)
Ya, dia bernama perahu kayu..
Bila dibandingkan dengan perahu kayu, aku akan lebih memilih menjadi perahu kertas,,
ia lebih mudah dibuat, tak perlu keterampilan khusus, walaupun hanya sebentar berlayar dan terlalu cepat tenggelam, namun akan ada lagi yang menciptakan, menempa senyum sekilas dari pembuatku..
![]() |
dia diam melihatku.. |
Selama hidupku, aku tak akan lelah membelah ombak, membantu para nelayan memiliki mata pencaharian.. namun adakah yang memikirkan nasibku? ketika diawal mereka bangga memilikiku, dan seiring berputar waktu aku akan terus berlayar, membuat rusuk penyanggaku melemah, kulitku tak sekuat dahulu, hingga akhirnya aku memiliki lubang halus di sana sini... ya, mula mula mereka akan menambal, ketika sudah bosan memperbaiki,, aku kembali ditinggalkan.. dibiarkan mengapung bersama ombak, angin, dan hujan, mereka yang akan selalu setia menemani menempuh kesendirian..
Dan lazuardi? ia hanyalah saksi, yang selalu bisu dan akan melihat di kejauhan,, dari awal kelahiran yang diakhiri kematian, dia terus akan melihat.. bukan untuk menyapa, ya, hanya melihat saja.. memperhatikan.. karena hanya itulah yang dia bisa lakukan.. diam, tak beralibi..
Aku, yang melapuk mati perlahan.. perahu kayu menuju ajalku..
--
abai
satu perlahan menoleh, berhenti
ketika tali temali janji tak akan pernah tertepati,
gigil dingin dini hari
aku sadar, kita akan tetap berlari,
tanpaku kamu terus berlari,
tanpamu aku terus berlari,
berluap tanya, menyublim mimpi,
seperti putih kertas coklat melempam terabai..
sudah sudah lagi..
celotehmu tak lagi berdengung di kepala ini..
--
tulisan itu ntah untuk siapa, aku menulis bukan untuknya, mungkin kamu, atau mereka.. bisa saja..
Monday, September 1, 2014
perpus yang adem adem basah..
jadi gue disini niatan sucinya mau nyiapin presentasi gitu sebenernya, tapi ya tetep ajalah, namanya manusia ada aja kurangnya, yang tadinya semangat membara tiba2 hilang tertiup angin karena ada aja halangannya.. dari laptop yang gamau nyambung sama internet, terus hape gue tiba2 dipinjem orang, ada yang mau dijemput, ketambahan gue jomblo (oke case yang ini sebenernya bukan masalah sih, gue cuma pengen sharing aja), dan masih banyak lagi..
![]() |
ini lagi ngeblog gue ceritanya.. |
Sunday, August 31, 2014
tips jalan jalan hemat!
kembali, nanti..
ketika aku berada di batas sadar dan lelap,,
ya, aku tak akan selamanya hidup di dalam mimpi ataupun selamanya nyata..
mungkin aku hanya sekilas genggam di buku jarimu atau seulas senyum yang kau sukai dulu.
dimana bahagia selalu menjadi putih penenangmu dan penat selalu sepekat hitam..
kita mungkin sedang berlari dari kenyataan, seperti aku yang menghindari percakapan mengenai beda dan kamu yang menghindari kejelasan kita..
ah ya, seperti perahu kayu kecil tak berlayar, ia terombang ambing oleh angin penyebab deras gelombang..
langit mungkin saja nampak biru, namun kencangnya aliran udara siapa yang tahu..
samudra mungkin saja luas tak berombak, namun bisa jadi di suatu pantai ia berubah menjadi air pelahap darat..
seperti sedih terselimut senyum dan 'tak apa'.
atau bahak keras penyongsong muram durja..
terlalu banyak kata.. aku hanya sedikit merindu, izinkan aku..
mengenai kamu yang hadir dalam waktu, dan aku yang mencoba sinis bertopeng pilu..
aku akan terbiasa, perlahan..
aku mungkin akan merindukanmu kembali, nanti..
ketika aku sadar kamu sudah bersama mimpimu, dan berlari..
dan mulai bertanya pada diriku sendiri, 'nyatakah ini, atau mimpi?'.
![]() |
mimpikah ini? |
--
terlalu banyak mungkin..
Saturday, August 30, 2014
Tuesday, August 26, 2014
putus.
Tak menyangka begitu cepatnya kita berpisah.
Ketika aku keluar kata kata 'putus' dari bibirku..
Bukan ini yang aku harapkan~
--
Heuh, kondisi gue lagi sedih bangets ini.. beneran aja.. gue aja ga nyangka barusan nulis kata kata sok puitis buat doi.. Jadi kemarin kan gue ke Brest kan.. suasananya ujan.. pas banget buat dengerin lagu mellow slow ditemenin ujan sepanjang perjalanan gue di Brest kota sejuta bunga.. semuanya baik. semuanya nyaman.. gue ngerjain laporan di kantor lama gue juga sembari ditemenin doi..
sampe pas pulang.. gue masih yakin dia baik baik aja...
di jalan pas gue nunggu orang buat balik ke Nantes, gue liat dia.. dan meluncur begitu saja kata 'putus'..
sebelah kirinya udah ga ada.. :(
gue gatau .. gue ga ngapa ngapain dia.. beneran aja..
:(
ah udahlah.. banyak gantinya memang, tapi kenangan gue sama doi selama kami bareng itu bener bener ga kegantii..
dadah headset unyu seadanya tapi berarti buat gue.. walopun gue sering ngeduain, tapi.. ah udahlah.. ga kuat gue.. selamat jalan set, selamat berpisah...
nanti malem rencananya gue ngadain tahlilan buat melepas kepergian dia... ada yg mau ikut?
Monday, August 25, 2014
4.5 jam perjalanan Nantes Brest..
Jadi gue baru aja sampe Brest (lagi). Ini kedua kalinya dalam waktu satu minggu ini. Goks mmg, bolak balik.. cape sih.. sekali jalan antara 3.5 sampe 5 jam tergantung naik kendaraan apa dan rutenya gimana. Perjalanan gue kali ini gue pake kereta, naik di Nantes, terus pindah di Redon buat ke arah Quimper, dari Quimper pindah kereta lagi buat ke Brest. Dan perjalanan 4.5 jam pun berakhir.. gue berangkat dari Nantes jam 06 45 sampe di Brest jam 11.15. Goks..
Hal yang ga berubah dari Brest itu dingin sama ujannya! Padahal baru juga Summer, belum kelar malah. Eh disini udah dingin aja.. 12°C gitu dong. Sem banget.. padahal di Nantes masih lumayan panas.. tapi yaitulah Brest. Membawa kenangan bersama hujan dan bulir air yang berujung ke samudra.. (ini ceritanya gue sok puitis dikit)..
skrg gue posisi di Tram menuju kantor lama gue buat nemuin profesor yg cantik nan baik. Si itin! Yeah! Dan ga dinyana nyana depan gue cantik banget!! Gue sampe terperanjat manjat manjat ngeliatnya. Manis gitu.. pas gue liat matanya cuyyy.. deeemmmm!! Lembut banget. Selembut pantat bayi baru dibedakin.. gue lumayan lama ngeliatin dia.. dan dia membalasnya dong! Membalas ngeliatin juga! Tapi bukan ngeliatin gue yg lagi nulis blog tapi mamas samping gue yg sebenernya biasa aja dan jauh lebih oke gue..
Ah udah ah. Turun tram dulu. Ujan. Daahh. Muah!
Friday, August 22, 2014
Wednesday, August 20, 2014
aku tahu sedikit terlambat aku menyadari ketika aku sendiri tak tahu kemana arahku, ketika aku sulit membulatkan tekad dan meneguhkan diri.. aku ingin berbagi namun aku tahu semua memiliki masalah masing masing, bahkan diantara yang lemahpun mereka masih berusaha menahannya sendiri, bukan serta merta mencari tempat bersandar dan menangis, tak lemah seperti aku, aku hanya mencari alasan dan alasan agar kekalahanku diterima khalayak dengan baik..
denting tuts piano merdu teriring melodi abu abu, aku menikmati itu. menyenangkan dan merindu haru.. jelas aku menahan diriku, dan mengabadikan.. dalam satu watktu aku bersedia mencari langit yang abu dan biru, karena tanpa abu tak akan ada air yang turun menemui bumiku, menjadi basa dan senandung rindu bagi yang merasakan semu dalam kalbu.. tanpa biru tak akan adan rangkai warna me ji ku hi bi ni u..
ah aku ingin memuaskan dahagaku akan hasrat membaca.. karena sudah lama ternyata terakhir kali aku menikmati barisan kata tanpa menyangsikan apa yang aku lakukan setelah ini..
barisan katamu mungkin bukan untukku, tapi aku menikmati setiap baris kata menjadi kalimat lalu paragraf perangkai cerita yang kau tenun itu..
sesekali aku ingin menjadi bahan berceritamu, sekalipun aku tak tahu kapan itu, waktu yang tak kunjung terpasu...
--
Tuesday, August 19, 2014
Rencana belajar bersama..
--
Yak, dan aku akhirnya tahu ternyata kamu sudah punya pasangan, bukan merpati atau sekedar monyet ternyata, tapi benar benar manusia.. Aku mengetahui kabar sedih ini ketika aku berusaha mendekatimu, mendekati bukan dalam artian untuk menjadi seorang pacar,, karena aku hanyalah pemuda desa dengan kelebihan di perut saja, jangankan menjadi pacar, kamu melempar senyum-manis-bikin-meleleh yang ternyata kamu tujukan untuk sahabatmu yang duduk di sampingku saja sudah cukup membuatku tersenyum sendiri hingga kamu bertanya, 'cip, lo gapapah??' dengan pandangan muka setengah heran setengah ga ngerti.. oke maybe, i'm kind of a freak for her.. :| tapi gimanalah, senyumnya itu loh, istilahnya mungkin roro jonggrang ga bakal jadian sama sangkuriang kalo liat senyum dia ini.. eh roro jonggrang cewe ya? ah gitulah, intinya senyumnya krenyes krenyes gitu dan aku sebagai remaja polos berkulit coklat yang terlalu matang ini ternyata bisa juga merasakan apa itu cinta *kemudian muntah*
Sunday, August 17, 2014
setengah terjaga
yah, mau diapakan lagi? aku masih punya satu slot siaran esok hari yang harus aku tunaikan.. sedang memikirkan bagaimana caranya aku memajukan slot siaran ketika aku ingin tidur, tapi waktuku di pagi hari begitu berharga jika aku ganti dengan bersiaran, lebih baik aku merangkai kata ini, kata yang sesekali menjengkelkan namun aku sayang.. bagaimana tidak, ia masa depanku yang aku tak tahu sebenarnya dia berjenis kelamin apa.. aku hanya ingin sedikit tidak gugup menghadapinya dan menyulam huruf perhuruf lebih baik lagi..
di setengah kesadaranku ini, aku masih ingin menulis dan membagi sedikit apa yang aku rasakan, menahan emosi sembari berusaha memikirkan kata apa lagi yang harus aku letakkan selanjutnya. hahaha. baiklah aku harus kembali menulis, ayo botol selanjutnya harus memberiku energi yang berlebih, terjaga hingga pagi! :D
--
setengah tidur
Friday, August 15, 2014
Pertemuan pertama kita, Bunga..
suasana sekolahku sekitar 10 tahun yang lalu.. :) |
Tertuju namamu, Bunga..
![]() |
Ink bunga, sama seperti namamu. :) |
Thursday, August 14, 2014
Sama seperti
Aku menyukaimu, sama seperti dia yang dengan erat memegang bungkusan tembakau dan jaket serta gambar pistol tak berpeluru di lengannya.
![]() |
Sama seperti aku menyukai suasana ini. :) |
Wednesday, August 13, 2014
a simple somewhere
less bothering, aku tau sedikit demi sedikit aku terkikis, tapi aku menikmatinya.. semua waktunya yang habis, semua observasi yang terganggu, semua kesulitan yang aku hadapi kini.. ketika kamu menghilang tiba tiba, atau datang untuk menceritakan soalnya kepadaku.. untuk apa? padahal selama ini aku disini sementara kamu pergi.
i love when i'm with you, blak blakan kamu memujanya, tak peduli seolah menutupi, sementara aku tahu apa yang tersimpan di bilik itu, semua yang kamu kunci rapat, serta apa yang aku coba untuk ganti tapi kamu memilih untuk diam pada sudut yang kau patahkan daun pintunya dan kau buang, untuk kau nikmati sendiri.. aku hanya ingin tahu sejauh mana aku memenetrasi hatimu? ternyata nihil.. sia sia.. cih!
padahal aku merasa nyaman ketika aku bersamamu,, dulu..
barisan ini mengenai kita yang ntah terselip di halaman keberapa, maaf aku lupa ..
tapi apa gunaku mengeluhkan lelahku padamu?
toh kamu masih bermain dengan waktumu disana, mengejar apa yang kamu mau kamu sukai..
jadi biarkan aku menggerutu pada dinding kamarku ini, pada bando juga penutup mata plain yang selalu menempel beberapa waktu terakhir ini.. karena aku beranalogi kita seperti berlari namun tak berlari pada arah yang berakhir pada salah satu titik temu, atau minimal bersinggung sedikit saja agar aku bisa mengenalmu.. tapi kamu menolaknya bukan? kau membiarkan pola berlari kita sejajar, searah memang, tapi aku tak tahu kapan bertemu.
karena kita sejajar berlari tanpa menoleh..
jika diberi pilihan, aku justru memilih kita berlari pada arah yg berlawanan, siapa tahu ada saat kita bertabrakan dan terjadi kisah baru, siapa tahu?
kita menyibak air keruh,,
tak tahu sedalam apa, tak tahu apa isinya..
aku menerka, kamu diam saja..
ah ya! ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu..
cemburukah kamu? ketika tak sengaja dia menyapaku tiba tiba?
ahaha, aku tak mau terlalu percaya diri. biarlah, karena aku tahu dirimu bukan pencemburu, ah tidak bukan tahu, tapi kamu yang memberitahuku. lagipula mengapa kau mesti cemburu dan tak menyampaikan padaku? saat itu aku ingin bertanya, tapi sepertinya kamu lebih tertarik pada topik lainnya.. ah, kamu saja tak mau membahas, untuk apa aku bahas disini?
--
Sunday, August 10, 2014
Mengenai Jarak, Waktu, Kita
Mengenai jarak, kau selalu berkata karena jarak kita terpisah,
Sedang aku tak merasa batas negara maupun benua menghalang, dimana akan selalu ada kita diantara rangkaian aku dan kamu
Ia akan mengajarkan kita mengenai kenyamanan rumah, tempat untuk selalu berpulang...
Waktu
Mengenai waktu, kau berfikir sulit bagi kita bertemu dengan waktu yang berbeda..
Ketika aku merasa kita masih berada dibawah langit sama, hanya saja lazuardimu sudah kelabu aku masih berwarna biru..
Ia memberi kita arti bahwa kita menyisakan sedikit lagi waktu sebelum kita merasa hilang
Kita
Mengenai kita dalam deretan kata singkat yang selalu kita ketik lalu baca..
Aku tak lagi peduli mengenai aku atau kamu selama ada kita, perdebatan kecil mengenai masa lalu ataupun masalah sepele seperti memilih sesuatu..
Kita ketika kita bercanda dan berduka, saling berbagi dan menertawakan, memberi semangat dan berkeluh kesah.. sesaat...
Kita ketika bukan jarak atau waktu yang menjadi kerikil ataupun batu besar.
Namun,,
Ketika kita tahu, kita tak akan bisa kemana mana..
--
Jarak, waktu, tanpa Kita
Friday, August 8, 2014
Jombor, Jumo, Temanggung, Jawa Tengah
menulis lagi
Aku mencintai tulisan, terutama tulisanku, karena sekalipun banyak perangkap juga kebohongan, namun aku mengerti arah tulisanku, tulisanku tak mungkin berbohong kepadaku, karena seperti berbicara pada diri sendiri, menumpahkan pikiran melalui gabungan huruf dan alunan kata dalam lembar putih ataupun berwarna.. melalui tulisan tangan atau ketukan jari menjadi irama sendu atau bahagia tergantung isi kepala ini..
Friday, August 1, 2014
Agustus, thesis..
ga kerasa Juli lewat gitu aja, banyak kejadian yang kelewat, dari presentasi hasil, liburan, kegagalan, juga hal bodoh lainnya. dan gue bener bener kangen buat nulis! haha, yah karena di Juli ini gue sempet jalan jalan ke negara tetangga, alhamdulillah seru dan jadi bego gitu keliatannya. tapi seneng kok ehehe. Jadi ceritanya gue ga banyak nulis karena sedikit sibuk gitu, dan gue males, tapi kalo diinget waktu gue yang makin sempit ya memang gue harus maksain diri buat nulis sih.
yaudahlah, bakal banyak cerita yg gue bagi bulan ini harusnya karena gue ga banyak ngerjain hal lain selain revisi thesis. harus semangat terus deh pastinya..
Thesis, baik baik ya kamuu. kegagalan itu wajar, tapi harus tetep semangat! okelah, mari mandi terus ke perpus! :D
Friday, July 18, 2014
Summer holiday been started!
Yeaahhhhhh!!! Setelah lama cuma sekedar draft, gue harus nulis lagi skrg! Hahah. Jadi gue posisi di Paris dan baru aja mulai perjalanan gue buat liburan. Espagne et Portugal ! Haha. Ah gue sih niatnya tiap hari bakal nulis walau saeutik. Yaudahlah. Gue perjalanan kali ini bareng temen gue yang namanya Katiti. Yah dia yang saat ini bersedia gue susahin hahaha.
Ah udahlah. Gue gatau bakal jadi apa liburan kali ini. Karena belum belum aja gue udh hampir telat. Sekitar 2 menit sblm bus brgkt gue baru sampe ke pemberhentian bus. Oke itu bodoh banget hahaha. Ketambahan gue belum dapet penginepan buat nanti. Yang penting hepi.
Well, gue berangkat dari Paris jam 22.30 waktu setempat. Diiringi batuk batuk temen gue yang hampir koit gegara gue ajak lari demi ngejer bus. Pikiran melayang menuju dia nun jauh disana. *halah*
Baiklah. See you soon guys! Segera menulis kembali!! :))
--
Ada yang gue kangenin dan ternyata kangen gue balik, ihiiy. Tapi sayang jauh.
Port Maillot, pemberhentian bus dimana gue memulai perjalanan gue..
Monday, July 7, 2014
kadang kita sendiri yang membuatnya..
Karena tugas manusia berusaha bukan?
--
:)
Sunday, July 6, 2014
Hujan beri aku waktu
7 bulan lalu
Terlewat tiga hari
Pada dasarnya manusia
Saturday, July 5, 2014
Tuesday, July 1, 2014
Sunday, June 29, 2014
Sendal coy! On est en été!! Musim panas!
Yak! Ini kali pertama gue keluar pake sendal dan celana pendek juga kaos!! Hahah. Jadi gue mau ke occasion gitu. Semacam pasar murah yang ada disini. Ini berangkat sendirian tapi gue semangat banget!! Hati gue riang. Kenapa? Karena gue di NANTES!! :))
hari ini cerah dan gue bahagia!!
--
namanya kampung halaman selalu dirindukan ya cuy..
Friday, June 27, 2014
Reward pertama, angin buat hari gue..
Namanya lingkungan bisa bikin beda banget ya..
Orang orang pada ribut ramadhan gue malah halan halan disini. Nikmatin angin..
Gue lagi ngasih reward buat diri gue sendiri. Karena akhirnya thesis gue kelar. Tinggal nunggu reward dari yang lain ini mah.. ntah dapet apa. :))
--
Suasananya bikin inget indo cuy.. dibawah pohon.. adem...
Wednesday, June 25, 2014
Tuesday, June 24, 2014
Nyender Sama Tembok
"Soalnya, cewe itu ga bisa buat senderan.. kalo dia mau sih gapapa, tapi gausah banyak berharaplah, gabisa.. kita harus usaha sendiri.. cowo.."
"Kalo keseringan disenderin cewenya ntar nyari tempat senderan yang lain.."
"Karena ujungnya cowo yang harusnya jadi sandaran sekelilingnya, ya kan?"
--
penggalan percakapan absurd antara gue sama temen gue yang udah mau nikah.. intinya sih jadi cowo harus kuat gaboleh lemah, kalo cowo lemah, nanti orang orang yang percaya juga menyandarkan diri ke dia bakal nyari tempat lain buat bersandar..
P.S. dengan sedikit modifikasi
Charlie St. Cloud
--
It's all about taking chances
![]() |
proses nonton |
Au revoir Chipta!
![]() |
Catatan kecil dari Justine |
Monday, June 23, 2014
Sunday, June 22, 2014
siapa lagi?
Mengeluh sama orang belum tentu mereka peduli, bahkan orang terdekat atau sahabat sekalipun.. Seringkali orang yang ga lo sangka sangka yang justru ada..
Hadapi masalah lo, beri ruang bagi mereka yang peduli dengan keadaan lo.. Mereka berharga..
--
PS. Laptop bermasalah dan gapunya backup thesis, gue otak atik sendiri sampe ngerusak garansi, ini gokil sih..
PPS. Fete de la musique di Brest, Prancis was super cool Would love to see this party on Paris version.. :D
PPPS. Nonton in time ditemenin jarak juga beda waktu, film yang keren banget! sayang gue tidur di setengah jam terakhir. padahal itu bagian serunya.. bego..
![]() |
Get well soon dear :') sumber gambar : kamera hape |
Friday, June 20, 2014
tesis revisi ketiga
Jadi sebelumnya gue klarifikasi dulu, buat posting gue sebelumnya soal revisi kedua gue, itu sebenernya terjadi di hari sebelumnya yakni hari rabu, cuma karena kesibukan gue yang maha daya gue akhirnya posting tadi pagi, dan hari ini gue bener bener revisi lagi yang ketiga.. oke itu aja klarifikasinya.. biar ga bingung atau ngecap gue pembual karena dalam sehari bisa revisi dua kali.. men, gue sama doi aja video call belum tentu sehari sekali, ini revisi masa mau ngelebihin jatah video call gue? gamungkin kan??
baik, mari bercerita..
Cinta tapi beda
Thursday, June 19, 2014
di sudut meja
![]() |
sudut meja kerja gue sumber gambar : kamera hape gue |
Revisi thesis kedua
Well, seperti diketahui sebelumnya kalo gue bukan tipe yang penuh persiapan buat bertemu si prof (dalam hal lainnya juga sebenernya), termasuk pemalas, last minute person, atau apapun itu! gue sih menikmati kreativitas gue yang membuncah tiba tiba pas mepet soalnya haha.. sering diprotes sih, tapi habit, gimana dong? nikmatin aja kali ya semua kebodohan gue juga keengga jelasan gue.. toh hidup gue bahagia..
Jadi gini ceritanya......
pilih pilih, pilih yang mana..
![]() |
ini namanya peta sumber gambar : hape sama layar laptop |
Wednesday, June 18, 2014
"mas, enakan nikah apa lajang?"
"menurut mas, enakan nikah apa jaman mas masih lajang sih?"
gue cengar cengir soalnya omongan gue sebelumnya ngomongin soal lajang gitu, gue sih yakin doi bakal jawab kalo lebih asik lajang, secara gue lajang juga sekarang, dan gue yakin gitu dia pengen balik ke masa mudanya yang seru. kaya anak anak muda gitu deh.. dan gue mau sombong gitu ceritanya soalnya gue masih muda dan unyu unyu pastinyaa.. ah kemana mana omongan gue.. oke fokus. gue sebetulnya sempet mikir sih, tertegun lah bahasa kerennya, kenapa gue mesti nanyain hal begitu coba ke mas mas beranak tiga? belum kelar tegunan gue (dari kata tertegun), si mas yang gue tanyain ngejawab..
"hmm, enak pas udah nikah kalo opiniku, soalnya ada yang ngurus sih. haha. dulu jaman lajang mau ngapain aja suka suka, mau ngantor sampe kapan, mau tidur di mana, ngapain aja bebas, kalo udah nikah ada yang ngingetin ini itu, hidupnya jadi lebih teratur..."
dan gue makin tertegun, karena gue pikir si abang abang ini bakal bilang lebih asik lajang, bebas dan tetek bengeknya.. tapi ternyata harapan gue dihempas gitu aja sama doi.. kampret, untung udah lebih tua dari gue, kalo engga aja.. gue nikahin deh mungkin.. :|
heuh,, dan setelah obrolan antar pria itu berakhir gue tiba tiba kepikiran sesuatu gitu deecch, haha. hidup teratur dan diingetin itu enak kayanya memang, ga asal asalan kaya hidup gue sekarang, mau apa terserah, ngapain ga ada yang tau, galau ga ada yang peduli, seneng paling pada nanyain.. bisa sih ngatur diri sendiri, tapi sebagai makhluk sosial udah sepantasnya gue pengen ada yang ngingetin gue. tapi siapa? siapa??? siapaaa?????? yah begitulah single, ntah single ntah engga juga sih ini namanya, aga gajelas, tapi seneng sih intinya. yah semoga segera ga single deh.. aamin! buat yang baca dan single juga, jangan sampe nista singlenya kaya gue.. percayalah, single itu asik, tapi ngga single yang sama sama bebas itu jauh lebih asik!
Oiya, baru kemarin juga gue cerita sama salah seorang junior gue di Indonesia, kalo nesis disini kerasa banget beratnya, bukan karena materinya yang banyak, tapi lebih ke support sih, kerasa bener disini individunya, rame sih dikantor, tapi lepas dari ngantor udah deh cuma jalanan sepi yang nyambut lo, cuma angin berdesau halus menyapa telinga lo.. jadi sok puitis gitu gue. tapi beneran sih, soal si support itu, haha.. kalo di indo lo budreg dikit sama laporan lo bisa deh ngajak temen temen main, tapi disini, cuma ada tembok juga langit langit kamar, sama mungkin seonggok debu di sudut kamar.. motivasi memang dateng dari diri sendiri, tapi kadang yang namanya disupport bener-bener jadi penyemangat saat kondisi begini.. nungguin motivasi bisa bikin lo tipsy semaleman gegara mandangin layar laptop seharian
ah oke, thesis udah nunggu, tinggal nunggu revisi dari dosen sih, abistu benerin lagi buat koreksi lagi.. mangat cip!
--
Thesis jangan nakal ya sama mamas.. *peluk thesis*
Nanti
Tuesday, June 17, 2014
Goodbye again, you. :)
"Nah kalo kaya gitu sih udah pacaran!" Itu kata kata dari om teguh yang nyantol di kepala gue..