Sunday, April 12, 2020

Pohon Perbuatan

Saya percaya bahwa segala apa yang kita lakukan akan kembali ke kita. Selama itu ke arah kebaikan, dan kita meyakini hal tersebut, maka akan ada kebaikan pula kembali ke kita.

Contoh kecil adalah, bersedekah. Perbuatan merupakan bibit yang kita tanam saat ini. Ntah dengan cara apa benih tersebut akan tumbuh dan terus berkembang. Suatu saat akan memberikan buah yang nantinya akan kita makan. Pertanyannya, jenis bibit apa yang kita pilih? Kebajikan atau keburukan? Pohonnya perbuatan akan membesar dan berbuah, berbuah baik dan buruk yang akan kita konsumsi.

Terbayangkah bila pohon tersebut berisi hal tidak baik? Buahnya akan berbau anyir dan busuk. Jangankan memakannya, mencium baunya saja akan membuat ingin muntah, mungkin. Tapi bagi yang terbiasa, maka buah buruk tersebut tidak akan berasa apapun. Tidak serta merta buat jijik. Tapi ya terlihat biasa.

Pilihan dalam hidup adalah menyemai kebaikan atau keburukan. Tanpa disadari, sudah banyak benih kita semai. Sudahkah mulai memetik buahnya?

Saya merasa hidup saya tercukupi. Bahkan di tengah wabah Covid-19 ini, saya justru merasa semakin tenang dan tidak terlalu banyak pikiran.

Saya memiliki masalah, sama seperti makhluk lain. Dan saya meyakini, masalah tidak akan diberikan oleh Tuhan pada hambaNya melebihi spesifikasi makhluk. Semakin saya menyadari itu semakin saya merasa tenang dan bahagia. Semakin besar dan banyak masalah yang hadir dalam hidup, semakin saya merasa segera naik tingkat.

Hal ini yang tak hentinya saya syukuri. Karena diri ini masih mau dan mampu mengingatkan bahwa bahagia bentuknya sangat sederhana.

Kita hanya sering tak menyadarinya saja.

No comments:

Post a Comment