Sunday, May 31, 2020

Segera Juni

Juni, segeralah bertemu.

Aku tak sabar lagi, menunggu kejutan apalagi yang akan kudapat selanjutnya.
Karena biasanya, setelah aku berencana, akan ada hal-hal seru yang kudapat tak lama..

--
Mei, aku padamu.

Friday, May 29, 2020

At the risk of sounding too old, i do miss the feeling of being sixteen. The world was yours, the real world hadn't hit you yet, hanging out with you friends was everything.

--
Chelsea Cutler - Sixteen

Thursday, May 28, 2020

Posisi atas selalu menggiurkan, dan buat halu.

Sering buat tidak siap ketika di bawah, terlalu yakin semua akan berlalu dengan aman saja.
Sementara jatuh selalu mengintai.

Besok aku ingin ke luar, cari ramai, cari sesuatu untuk dilaku.
Tak hanya berbaring malas dengan jendela tertutup.

Dari dunia.

--

Tuesday, May 26, 2020

Tidak berada di tempat yang membuat saya stress.

Saya sedang bingung, tapi saya sadar saya butuh sesuatu yang baru. Sesuatu yang tidak melulu itu-itu saja. Saya melakukan itu sekitar 4 tahun ini. Tidak salah, tapi kurang tepat. Karena saya sadar kebahagiaan saya adalah ketika saya berkembang.

Saya selalu menyukai menjadi yang pintar, tapi saya tidak tahan selalu menjadi yang paling pintar di suatu tempat. Kenapa? Karena saya tidak berkembang. Dan itu menjemukan, membuat saya betul-betul stress dan merasa tidak bahagia.

Saya banyak berbagi, tapi saya merasa tidak mendapat banyak pelajaran baru. Tidak bersosial banyak, apalagi mendapat masukan dari mengamati cara hidup orang lain.

Saya butuh sesuatu yang baru, yang bisa membuat gairah ini bergelora. Mengejar dan bermimpi.

Ya, bagi saya mimpi itu begitu mahalnya. Karenanya tidak semua orang mampu memiliki mimpi.

Apalagi mewujudkannya.

--

Thursday, May 21, 2020

Waktu semua ini berakhir

Kalau pandemi ini berakhir, apa yang mau lo lakuin? Kalau memang semua ini sudah selesai dengan segala keterbatasannya, apa yang pertama bakal dikerjain?

Beberapa waktu terakhir, gue banyak banget nyusun rencana. Rencana yang bakal gue lakuin ketika wabah ini selesai dan bisa sedikit lebih bebas ngelakuin apapun. Bebas dalam artian tanpa khawatir akan tertular, tak segan melakukan banyak hal tanpa ketakutan.

Gue juga sadar, bahwa wabah ini tidak akan selesai secepat yang dibayangkan. Boleh berharap baik, tapi dari sudut pengetahuan gue yang ga seberapa ini, sedari awal ada outbreak virus dan ditemukan kasus di Indonesia. Gue langsung bilang sama diri gue buat ga berharap terlalu tinggi segalanya bisa kembali normal dalam waktu satu atau dua bulan. Engga, itu engga mungkin. Bahkan penyakit yang bisa menjangkiti dunia ini mungkin baru betul-betul bisa dijinakkan dalam waktu yang relatif ga sebentar. 

Ga ada salahnya berharap. Tapi kalau ketinggian juga yang ada kecewa, bukan? Jadi tetaplah berpikir positif tapi jangan ketinggian. Nanti jatuhnya sakit. Ehhe. 

--
Yuk jalan-jalan? 

Wednesday, May 20, 2020

mau apa

Sebentar lagi lebaran. Lebaran yang berbeda. Kali ini tanpa goreng pempek. Kali ini lebih banyak tidurnya.

Yes!

Sunday, May 17, 2020

Surat Pertama Untuk Aurum

Aku jatuh cinta lagi..

Pada pemilik senyum mungil dengan mata berbinar.
Engkau yang berpipi gembil dan kulit bersih bersinar.

Begitu hangat tiap dekap yang kadangkala kau rasa tak nyaman.
Betapapun pikiran ini bising karena dunia, selalu dirimu mampu hapus dengan ulas senyuman.
Pandangan nakal tiap kali kuajak bercanda, buatku sadar kaulah anugrah indah dari Tuhan.
Begitu indah hingga seringkali aku sesak dan ingin memelukmu lebih lama, takut ada kehilangan.

Terima kasih untuk tiap pagi yang kita lewati.
Semoga waktu tak terlalu cepat berlari.
Agar aku bisa berlama mengelus pipi.
Dan menciumimu kapanpun kuingini.

Satu lagi...
Jangan malu genggam tanganku..
Sekalipun di depan gengmu..
Tetaplah menjadi pengindah hari.
Pemberi cinta penyejuk hati.
Ketika engkau besar nanti..

Dariku..
Fans terberatmu nomor satu..

--
Daddy

Saturday, May 16, 2020

Menjadi besar tentu harus ikut proses, begitu juga dengan rintisan.

Bila langsung jadi besar, apakah itu bukan berarti bersiap-siap untuk jatuh?

Bagi yang sudah terbiasa dengan tinggi dan punya persiapan terjun bebas pasti akan lebih aman. Namun celakalah bagi mereka yang tenggelam dalam gelimang dan tak bersiap.

Jatuh itu pasti, apa persiapanmu?

--

Friday, May 15, 2020

Lewat Suara

Gue lagi lumayan sering ngomong beberapa minggu terakhir. Tapi ngomong yang ada isinya, bukan cuma marah-marah doang sama anak. Tapi omongan yang diawali dengan berpikir. Covid ini betulan membantu gue untuk berpikir banyak, dan menyiapkan segala sesuatu untuk memulai lagi.

Memulai apa? Semuanya!

Iya, memulai lagi menata diri juga hati, memperbaiki usaha dan sistem perusahaan, memulai lagi memastikan kehidupan di masa datang, dan mereset ulang list mimpi yang terlanjur tidak tercapai.

Banyak hal tertinggal. Gue terbuai waktu luang yang buat gue ga awas sama apa yang terjadi di sekitar kita. Bahkan gue terlindas oleh buai waktu berjalan, sibuk berlaku tak perlu sampai gue tau semua sudah jauh berlalu.

Salah satu mimpi itu adalah, gue pengen siaran lagi! Hehe. Segitu rindunya bersiaran dan menyapa pendengar. Beberapa tahun lalu bahkan gue sempat ketemu sama salah satu orang radio lokal buat nawarin kerja sama, atau seengganya buat diskusi deh. Tapi gue ilfeel karena ni anak songong banget! Haha. Salah satu kesempatan gue buat mengudara lagi akhirnya kandas. Yahh..

Tapi berkat covid ini, gue menjalin lagi silaturahmi dengan berbagai orang yang buat gue rasa lebih bebas. Nama-nama lama tempat nyantai ngobrol dan diskusi. Sampai akhirnya kesempatan mengudara ada lagi! Yes!

Kali ini ga lewat radio memang, tapi via podcast. Semacam Audio On Demand gitu yang rekam suara kita terus diunggah ke internet, setelahnya pendengar bisa listening ke podcast melalui platform-platform tertentu. Ini sudah minggu kedua gue mengudara. Menyenangkan!

--
Ps. Oh iya, gue sementara numpang dulu siarannya, sama Ex-penyiar Radio PPI Dunia juga! Yay!
Pps. Tenang, bakal punya podcast sendiri juga kok. Tunggu aja.. :*

Tuesday, May 12, 2020

"Pak, saya mau bisa berangkat S3 sebelum umur saya 30. Bisa ga ya pak?"

Beliau tersenyum sedikit terkejut mendengar anak didiknya menyebut sebuah asa yang bukan main-main.

"Hmm.." terlihat kerut di dahinya seraya memilih kata-kata yang akan disampaikan pada muridnya ini. Sepertinya beliau tahu, mimpi ini bukanlah sesuatu yang mudah diwujud.

Akupun baru menyadari, hidup begitu tak tertebak.

"Udah, kamu fokus dulu aja buat berangkat. Perjuangan ini masih panjang, Cip. Dan berdarah-darah. Kalau nanti sudah pulang, kita ngobrol lagi"

-

Penggalan percakapan saya dan seorang dosen yang sudah saya anggap ayah ketiga saya di Semarang. Ruangan Administrasi Magister Manajemen Sumber Daya Pantai, Universitas Diponegoro

Aku baru menyadari saat ini, mengapa beliau menjawab saya seperti itu. Karena sejatinya hidup begitu berliku dan rumit. Semangatku tergerus waktu juga hantaman hidup. Keinginan tak sekeras itu lagi.

Tiba-tiba aku malu bahwa sering dengan pongah berkata pada para mahasiswa, bahwa untuk menggapai mimpi dibutuhkan energi besar sekali.

Satu hal yang lupa saya berikan kepada mereka, "Waktu begitu bengis menitiki segala kantung semangat yang pernah seorang manusia punya begitu banyak."

--
Sial, aku rindu pada nyala api dalam dada buat buncah semangat tak mudah mati.

Monday, May 11, 2020

Mimpi Besar

Jutaan memori terekam, tak terulang. Ingin aku ceritakan lewat nada yang aku sadar tak harmonis. Keterbatasan ini membuatku banyak buat aku merefleksi, membuat bahagia dalam keadaan tak mudah.

Begitu banyak mimpi terkubur satu persatu, aku bukan tak ingin wujudkan, namun hanya sedikit perlu waktu. Tergerus ekosistem dan realita yang seringkali menyebalkan.

Waktu kini berubah banyak, buat ego juga rasa membuncah sebab berat untuk tunjukkan wajah asliku. Aku hanyalah aku yang begitu ingin ucap rasa pada banyak orang.

Bahwa aku masih disini, masih menyimpan mimpi begitu rapat. Merapal ulang mantra-mantra lama yang kutaruh entah dimana. Kucoba kutambal ulang, sulam kembali. Agar lebih mudah bagiku tentukan arah. Aku selalu bersyukur, dari sebuah cobaan selalu ada harapan.

Kali ini, harapanku besar sekali. Sekalipun mungkin kondisi sudah berbeda. Tapi tak apa. Masih ada sisa satu tahun lagi untuk mewujud satu mimpi besar di kala muda.

--
Iya, satu tahun lagi.. 

Saturday, May 9, 2020

Tak Bisa Segala

Pada akhirnya kita harus memilih mau jadi apa kita, mau diingat seperti apa seiring waktu bergulir.

Kita tak bisa terus memaksa diri meraup segala, bisa segala. Karena kita manusia.

Begitu banyak pilihan dan kesempatan, maka berbijaklah! Bijak dalam memilih dan menentukan arah masa depanmu. Memastikan kamu tidak tersandung batu kecil dan tajam yang bisa buatmu berdarah-darah dan kehabisan napas.

Gagal itu biasa, tapi bagaimana kamu bisa menghadapi segala susah dan mensyukuri semua masalah jadi lebih utama.

Lupakan sejenak beban karena pada akhirnya kita bukan Tuhan Sang Maha. Berkuatlah, berkuatlah...

--

Friday, May 8, 2020

membaca pikir

Membaca pikir selalu menyenangkan. Karena sejatinya kita tak akan mengerti isi hati dan arah pikiran seorang manusia, hingga mereka beritahu sendiri.

Mulut bisa berdansa tapi alir darah di otak dan hati tak pernah dusta.

Tulisan jadi salah satu wadah paling jujur mengena rasa dan buah renung. 

Terima kasih masih terus setia membaca, dengan segala kurang lebihnya. Terima kasih untuk tidak berhenti ingin menulis.

--
J

Sunday, May 3, 2020

Selalu ada saja hal kecil yang merintik menuntun masa lalu.
Bukan masa jaya, tapi masa bahagia.

Bila kau tanya aku, "Apa bahagianya?"
Berbahagia dengan segala yang tak kumiliki.
Tak punya uang tapi selalu ada kosan tempat berkumpul.
Tak punya waktu istirahat tapi senang revisi laporan selesai.
Tak punya pencapaian tapi selalu ada teman bejat yang siap menerima kekurangan.

Sudahlah, intinya aku berbahagia karena tak punya tanggung jawab dan bisa sesukanya, tanpa harus berpikir apa yang akan terjadi atas apa yang kubuat..

Bila kau tanya aku, "Apakah sekarang tak bahagia?"
Tentu aku bahagia, bahkan lebih.

Hanya saja, tak bolehkah aku menoleh sebentar?

Aku janji, hanya sebentar.
Sekilas lalu, bukan untuk kembali ke masa itu.

--