Thursday, June 30, 2022

Sesederhana malas mengerjakan,

Bukan karena penuhnya pekerjaan, bukan karena banyak yang dipikirkan.

Hanya sebab banyak alasan, mencari celah terlihat punya kelebihan.

Padahal hanyalah aku yang penuh kekurangan.

Diri yang semakin larut pada rumitnya jalanan.

Padahal selalu lurus dan diberikan pilihan kiri atau kanan, dan sesekali menemukan persimpangan.

Sesederhana malas mengerjakan..

Berlalu sudah sepuluh tahun
Kala dimana gelar pertama kudapat dengan jerihnya
begitu bangga
begitu membumbung tinggalkan tanah dunia

Teronggok setengah terlupa.
Tak berguna.

Aku dan pikiranku

Thursday, June 16, 2022

Nyatanya menulis di sini berbeda rasanya dengan menulis di catatan pribadi. Yang kulakukan beberapa tahun belakang ini. Ada sebuah kepuasan dari melampiaskan rumitlogi, ilmu yang berhubungan dengan kerumitan hidup ini (Jati, 2022). 

Biarlah berkaca pada masa lalu merupakan sebuah kebiasaan yang harus mulai kusadari. Karena kita yang tahu, apakah kita selalu memperbaiki diri dan jadi lebih baik dari kemarin, atau sekedar terengah engah mengejar ketertinggalan dari ritme manusia lain yang selalu diperbandingkan. Hingga buat jengah, lalu tidak bahagia.

Cukuplah kegiatan-kegiatan kecil mulai mengisi sibuk hari, buat senang hati. Pencapaian yang tidak perlu hebat dan tinggi, tapi mampu lambungkan ria rasa yang seringkali terlupakan demi pemenuhan ingin manusia. Kita lupa, bahwa bahagia itu selalu sederhana, dan tak lama. 

Berbahagialah, karena bila hari terisi dengan duka, tak sepeserpun waktu bisa terbeli dengan segala usahamu itu..

Karena hari terus berjalan, sementara hati sering terlupakan..

--

Friday, June 10, 2022

Memberanikan Diri

Derap jantung berirama lebih cepat, ntah kenapa tidak pernah berubah. Lantunan lagu-lagu di telinga begitu lekat.

Di antara tugas diberi, keinginan untuk memenuhi harap, serta lelah di ujung hari. Nyatanya begitu mudah rapuh hati ini.

Ketika pulang bukan lagi sebuah penantian, tak lagi jadi pelepas letih, dan pengganti peluh sepanjang hari, lalu akan kemana lagi?

Mungkin tidak harus selalu terceritakan apa yang dirasa. Cukuplah selalu memberi dan memberi, bercerita pada diri, tentang hari, tentang hati.. Karena dewasa ini, bukan lagi mengenai kesenangan tapi mengenai pemenuhan harapan orang lain, yang terlalu tinggi. Kurasa bahkan menembus langit dan tak terlihat lagi. Karena kesempurnaan adalah sebuah keharusan, cela adalah sebuan hina yang tak boleh terjadi.

Aku lelah sekali..

--

Dari ketinggian sebuah menara, aku memandang jauh. Tak pernah seharipun mengeluh. Karena aku tahu aku sekuat itu. Sekalipun dahi ini sering bertemu keras pembatas tempat berteduh. Tapi ada hangat tiap kurasakan musim dingin di bawah nol derajat itu.

Kini di negara tropis yang mendapat rezeki hangat matahari sepanjang tahun aku begitu rasa kedinginan. Begitu pilu hingga tulang kurasa. Ntah kenapa.

--

Aku beranikan diri untuk menulis lagi di sini, buku catatan kusam yang tak kusambangi karena harus menjaga hati. Padahal dia salah satu tempat yang bisa menampung penat, tanpa harus bercerita, tanpa orang harus mengerti apa yang sedang terjadi. Satu-satunya yang mau menerima kusutnya otak ini, agar aku meracau dan tak harus masuk ke hati. 

Karena, aku lelah sekali..

--

Thursday, June 9, 2022

Overdosis

Senang atau bersikap tidak suka adalah sebuah pilihan.

Dan aku dipilihkan jalan ini, agar membersamai dan memberikan pelajaran, bagi mereka dan khusus bagiku.

Bila boleh memilih, aku ingin pergi, bersama dengan apa yang aku ingin, bukan selalu diberi masukan tanpa mempertimbangkan apa yang aku ingin, apa yang aku pikir.


Mungkin sudah overdosis tidak lagi saatnya diberi tapi diajak bicara, diajak untuk bertukar pikir, karena sudah ada sedikit terisi.


Tapi sudahlah, sebentar lagi akan pergi.

Yang penting, aku tidak depresi.