Tuesday, December 22, 2015

Ini ceroboh..

Ntah gue harus seneng atau sedih.. ternyata link yg selama ini paling gue tutup rapet ternyata justru gue buka secara masal.. sebut saja itu kecerobohan gue, tapi yaudahlah, udah terlanjur namanya juga..

Sosial media satu ini termasuk yg paling ga gue share ke siapapun, yg kalopun memang kebuka secara ga sengaja atau secara kebetulan ditemuin sama orang yg lagi iseng yaudahlah gapapa. Tapi kalo gue yg ngasih dengan cara bodoh kaya gini ya udah, gapapa. Namanya juga ga hati-hati. Tapi yaudahlah. Memang seberapa banyak sih yang peduli sama tulisan-tulisan buah pikir dangkal yang seringkali disertai emosi ini? Ya paling itu-itu aja yang paling ga dibaca juga sama yang diarepin.. :|

Manusia sukanya gitu sih. Pura-pura.. pura-pura gapapa, pura-pura kuat, pura-pura perhatian, pura-pura sayang bahkan *eh..
Dan ya memang banyak yg jago sih soal pretend satu ini. Tapi gapapa. Hakikatnya memang gitu.. suka ngeluh sama ngadu sama yang ada di depan. Kaya gue, kadang ngeluh sama tembok, kadang kipas angin, sama ikan di kampus, sama kendaraan gue, yah seketemunya lah.. yang penting ada yang dengerin..
*Tiba-tiba lagu Adera - Lebih Indah keputer di telinga. Terus gue mesti gimana dong ini? Mesti pura-pura juga?? :|*

Oke, jadi hari ini Hari Perempuan Nasional, pagi-pagi bangun langsung deh ucapin ke beberapa orang, mama gue nomor satu, dua sodari kebanggaan (Mba Tyas juga De Aluh), Dy, beberapa sahabat, dan juga mama-mama(sebut saja tante-tante) yang lain.

Dikelilingi orang hebat yang bisa ngasih arti memang bahagia rasanya. Tapi kalo lo rasa belum bisa kasih arti? Gimana hayo rasanya? Ya kejer lagi, lalu jatuh, introspeksi, bangkit, terus kejer lagi! Gitu terus sampe kesampean deh pokonya..

Minggu ini sibuk, dan beberapa masalah kesehatan mulai ketauan, masalah mental juga jiwa bakal jadi isu hangat beberapa waktu ke depan sepertinya. Tapi ya gapapa deh. Intinya ya tetep harus bahagia, tetep harus senyum, karena ga semua orang bakal mau denger juga ngerti apalagi rasain yang lo rasain kan??

Persetan! Bangkit lagi yuk! Buat ngehajar semua cibiran yang didapet pake kesuksesan yang lo raih..

Udah ah, cape. Selamat hari perempuan untuk seluruh perempuan luar biasa yang ada dalam hidup gue. Merdeka!!!

-
Kalo bukan nanya temen gue, mungkin gue ga bakal sadar. That's what friends are for 'kan? :D

Sunday, December 20, 2015

menulis?

ya.. menulis..

Menulis? untuk apa kamu menulis? 
aku menulis untuk menuang rasa, sekedar mencaci atau berkeluh kesah.. yah dibanding aku bercerita kepada tembok kamar atau manusia berhati batu, lebih baik aku bercerita dengan menulis (atau mengetik).. tidak mengganggu bukan? karena hakikatnya para Homo sapiens ini lebih suka didengar dibanding mendengar. ingin kutampar rasanya. tapi yasudah aku diamkan saja, tak perdulikan..

Kenapa tak ceritakan saja kepadaNya?
Kan, mulai sok tahunya.. Sudah aku katakan, aku menulis dan menuang rasa, bukan kepada manusia, tapi selembar kertas maya, yang mungkin memang dibaca orang banyak, tapi disitu aku bercerita tak hanya kepadamu, tapi juga Dia.. silakan kamu salahkan caraku, toh semua orang memiliki caranya masing masing dalam melakukan sesuatu, bukan?

penaku menulis..

Ada lagi

Nyatanya, ada lagi yang tersakiti. Sekuat apapun usahanya, di akhir ada kecewa..

Pernah kosong, ia tambali satu persatu, dijahit dengan benang seadanya, tanpa perekat dia meyakini semua akan baik kembali..

Nyatanya, satu lagi hati terkoyak. Mungkin ia jengah dengan kondisi, banyak ditumpuk, tak terkurangi berkala, terus diisi, hingga BLAM! Meledak!

Lalu habis. Terlalu parah kerusakannya. Tak mampu beresonansi. Padahal ia ahli dalam bidang tak perduli, malah kamu beri alasan dia untuk mengeras kembali. Kau keringkan, kau peras sekuat-kuatnya dengan cara paling kasar yang kau tau.

Kudekati, kulihat serpihannya. Seketika aku terbahak. Tertawa aku membelakangimu dengan nada A minor. Ironi.

Enggan ia kini untuk percaya. Sudah mati..
--
Overtune..

Friday, December 18, 2015

apa kabar hati?

Hehe, gue lagi acak acakan ini sepertinya, baik penampilan, muka, juga rasa. Mungkin karena gue lagi bingung, bingung buat apa gue ada disini, buat apa gue menahan rasa, buat apa gue terus pura pura? Jahat ga sih ketika ego lo terlalu besar untuk bisa liat orang orang bisa senyum karena lo, dan seketika lo ngerasa kalah ketika lo sadar ternyata lo bukan alasan mereka bahagia? atau justru lo yang berlebihan?

-mungkin efek ga ada yang dengerin kali ya, atau mungkin karena gue nahan terus sendiri?-

Takut mungkin, ketika terlampias dengan cara yang salah. harapan yang ga kepenuhan, atau cara menangkap yang ga sesuai ekspektasi?
Tidak perduli merupakan salah satu alternatif buat gue, yang ujungnya jadi benci, terus pergi.

Tapi memang semudah itu gue menahan rasa, tertimbun yang lama lama meledak. bosan alasannya. Untuk apa terbuka? lunak hati? kalo ujungnya hanya dicibir dan diludahi?

--
Maka ketika hati terasa jauh sekalipun fisik dekat, apalah arti dari sebuah usaha?

Wednesday, December 16, 2015

tomorrowland yang belum kesampean

Gue baru aja nyengir nyengir sendiri, bukan, kali ini bukan karena wanita dan sebangsanya. Tapi karena hentakan musik, haha. well okay gue bukan termasuk orang yang banget banget banget ngerti musik, tapi gue yakin musik bisa banget ngebawa mood lo untuk bahagia bahkan ketika lo lagi sebel dan stuck. heheh.

ada cerita bodoh dibalik foto ini, tahun lalu. :))
Contohnya aja sekarang, diantara kegiatan ngurusin mahasiswa, juga administrasi kampus, plus ngurusin barang-barang laboratorium yang bakal dateng besok pagi, ga ketinggalan persiapan ujian yang segera berlangsung, gue iseng deh ngeyoutube, niatnya memang distraksi sedikit biar ga bosen bosen banget sama yang gue lakuin hari ini. Hmm, gue nonton  Tommorowland 2015 Official Aftermovie. dan yes! videonya berhasil banget membawa suasana hati gue, dari kesel kemudian jadi seneng dan iri, haha. okay, ada beberapa scene yang bikin gue pengen banget ngerasain lagi vibe dari hal hal semacam itu, kesana bareng temen (atau mungkin pasangan yang sama sama gila (dalam arti positif)) kemudian nikmatin suasana sambil ketawa sepuasnya, dan bisa cerita sepuasnya!! (honestly ada bagian dimana ada cowo meluk cewe kemudian mereka keliatan seneng banget, yang akhirnya gue baper... F!!)

Tuesday, December 15, 2015

Lupakan sajalah...

Lakukan atau lupakan, semudah itu kata-kata masuk ke iris melalui lensa yang jatuh terbalik maya pada retina, disalurkan melalui saraf visi menuju otak untuk menginterpretasi warna lingkungan.

Sabar sebentar, ini kulminasi saja, hanya sementara, toh sebentar lagi lewat. Akan terlalui juga, sama seperti masalah yang pernah mampir dalam hidup, sebentar ada kemudian pergi. Ah jodoh, kamu sulit sekali dicari, sini mendekat, agar aku sedikit lebih tenang dalam menjalani hari, lebih bisa bebas berekspresi, bukan dalam tekanan yang memaksaku untuk melakukan semua yang mereka mau, yang mereka harapkan, terkekang seperti bertali moncong atau bahkan berkacamata kuda. aku terengah-engah sementara kritikan masuk luar biasa. aku harus menjadi apa?

source: google.fr

Thursday, November 19, 2015

Si tu crois

Gue pagi ini lagi asik dengerin tembang bossanova yang bikin kuping adem, lagu gambang semarang jadi salah satu lagu yang bikin gue ngerasa lagi ada di stasiun semarang, ketika tiba tiba keputer lagu yang liriknya kaya gini.


Suis ton étoile (follow your star)
Va jusqu'où ton rêve t'emporte (go wherever your dream brings)
Un jour tu le toucheras (one day you'll get it)
Si tu crois, si tu crois, si tu crois (if you believe)

En toi (in you)

Penggalan lirik lagu i believe in you nya Celine Dion et Il Divo yang ga sengaja gue temuin pagi ini waktu kangen semarang dan isinya. Pikiran gue langsung tertuju sama semua orang yang datang dan pergi selama gue hidup. ya memang ga semuanya, tapi beberapa memberi kesan yang luar biasa serta pengaruh signifikan buat gue.. Ada seorang sahabat yang harus pergi karena kembali ke tempat asalnya, ada yang pergi dan hilang kabar, ada yang gabisa dihubungin dan lain sebagainya, semuanya rata rata sama, memiliki keinginan untuk jadi yang lebih baik, dan gue selalu bangga melihat perkembangan mereka.

Thursday, November 5, 2015

Kamu menulis tapi tak rupawan, tulisan mengenai pangeran dan putri yang saling menemukan mentari dan rembulan. Tulisan cerminan diri bagaimana proses melawan ketakutan serta keinginan untuk sembuh, yang seringkali orang sepelekan dan tidak perduli, kami ingin sesuatu perbaikan namun kamu belum tentu bisa, tapi terus kau coba,
aku malu, karena aku sering menulis untukku..

Mari suatu saat kita bertemu dan berbicara kembali, mengenai bintang dan putri yang kau khayalkan dulu, aku masih ingin berbincang dan mendengar prosesmu, bagaimana kamu mengejar mimpi dan semangatmu yang menggebu untuk tidak sakit lagi. Proses pernikahan yang terlewatkan dan tak terhadiri. tapi aku bersyukur karena sampai saat ini kita masih bersahabat baik dan bercerita..

Karena sahabat memang tak akan terganti..

--
Pilek

Monday, November 2, 2015

Aku senang tapi tak bahagia

Semalam aku bercengkrama dengan beberapa teman membicarakan hal yang akhir akhir ini terkesan hal penting bagi kami; latar belakang.
tutupi saja semuanya, seolah kamu merasa hal ini merupakan hal esensi dari hidup, padahal kamu hanya bisa menghakimi apa yang terjadi tanpa mencoba berpikir lebih luas, kamu tidak!

Khalayak ramai sedang aku disini menyumpal telinga dan memaksanya minum dengan suara tenang. Aku ingin menari, dilihat, sementara musikku didengar. Sesederhana itu saja.
Sedangkan nyatanya, semua sibuk dengan dunia, akupun begitu, menulis dan bercanda dengan papan kunci.

--
and i know, the scariest part is letting go

Friday, October 30, 2015

Kepadamu, Perempuan bukit bintang

Hai perempuan bukit bintang, ini mungkin terakhir kalinya aku menulis tentangmu, yang mungkin bukan terakhir kalinya aku terbawa perasaan akanmu.
Kamu ingat kupu-kupu yang pernah aku ceritakan dia dengan sesukanya terbang kesana kemari di dalam perutku ketika bersamamu? Dia kini menuju mati, tak mampu lagi mengepak karena energinya telah habis. Hasil metamorfosa si ulat yang bertapa dan menjadi sosok baru dengan sepasang sayap kini tak lagi indah karena termakan oleh waktu. Dia kini sekarat karena tak lagi ada kuntum bunga untuk dihisap sari.

Dua tahun lalu aku mengatakan satu hal yang masih ingin kutepati hingga hari ini. Tapi entah, garis waktu menamparku dengan nyata yang bertolak belakang dengan asa. Rencana besarku untuk mengangkat sauh dan mengajakmu berlayar lebih jauh tertohok ketika melihatmu telah berada di perahu lain dengan layar terkembang, siap mengarung berhadap badai apapun itu, dengan lukisan senyum ada di wajahmu.

Wednesday, October 28, 2015

pikiran randomku karena aku rindu Eropa dan tidak banyak pengabadian catatan ketika itu

Aku selalu tertarik untuk menulis, bahkan belum pernah aku bosan menulis. Seperti magis yang temporer, dalam suatu kondisi aku merasa keinginan menulis membuncah. Menulis yang 'ntah untuk menuangkan pemikiran gila, untuk bercerita tentang angan dan harapan, atau sekedar melepaskan rasa melankolis. Sayang, Aku sering merasa terjepit oleh aktivitas dan kegiatan yang berentet dan (terasa) menyita waktu. Ah, itu hanya rasaku, karena justru yang banyak terjadi adalah aku melakukan sesuatu tidak sampai tuntas, tas! Aku sering dan banyak menulis, contohnya. Namun alih alih aku menyelesaikan tulisanku, ada saja pekerjaan datang dan harus aku selesaikan, atau bahkan kehilangan intuisi karena sekelebat hal tak penting lainnya.

Mungkin hal terakhir yang sering menyebabkan tulisanku tidak terterbitkan adalah kemalasanku untuk sekedar menekan kata 'publish', cih!

Aku baru saja menemukan post di laman facebook mengenai beberapa teman yang telah menelurkan buku, dan oke, mereka berhasil membuat aku iri! ahha, itu adalah keinginanku semenjak lama aku ingin mempunyai bukuku sendiri. ah bodoh, padahal seharusnya aku bukan hanya sekedar iri, seharusnya aku bisa sedikit lebih tekun dalam menulis atau setidaknya menambahkan kadar keseriusan dalan hal ini. Aku menyukai menulis dan bercerita, namun untuk bercerita melalui tulisan memang membutuhkan waktu dan konsentrasi yang tinggi (ini kembali hanya excuse atas kemalasanku).

Konsep bercerita melalui tulisan dan membaginya kepada dunia melalui hal bernama digital tak semata mata untuk menuangkan perasaan. Khusus aku, aku hanya ingin mencatat hal yang kulalui dan ingin untuk kubagi, siapa tahu ada yang tertarik. haha!

Sunday, October 11, 2015

Menungguku

Sebut saja dia lantunan indah merdu manjakan organ dengarmu, menstimulasi otak kananmu berimajinasi dan memperkaya fantasi, seringkali memberi rasa tenang, kadang membuatmu haru biru.
Aku tak punya ide apa warna kesukaanmu, tapi aku tahu ketika ada kupukupu di rongga bawah paruparu ketika aku berbagi denganmu, rasa nyaman yang misterius menyeruak memberi energi besar ketika aku bekerja, atau sebaliknya membuatku bingung akan melakukan apa.
Aku baca kembali, menimbang secara teliti, sadar aku mengadu denganmu adalah hal yang luar biasa bila aku bersyukur, hanya seringkali tak ternikmati proses yang kurang dari sejam tiap kali aku bercengkrama denganmu.

Sebut saja itu rindu, dimana aku ingin bercerita denganmu, merasakan tenang tak terhingga diantara materi dunia ini. Aku sedang menyicil kekal nanti.
--
Sebut saja itu diam diam.

Saturday, October 10, 2015

mikro-kloro (pro)

Bagai beberapa cara untuk renang, intinya adalah mengayuh untuk bergerak, tidak hanya diam atau mengapung, mengikuti arus untuk sampai ke tepi, belum tentu tepi yang kamu dapati adalah tujuanmu.
Ikan saja berenang untuk dapat hidup dan memenuhi kebutuhan metabolisme basalnya, tak seperti fitoplankton yang memiliki zat untuk mensitesis nutrisi yang dibutuhkan, sehingga menari dalam air, adalah hal yang bukan mustahil. tak merugikan bahkan memberi manfaat.

Organisme bersel satu yang seringkali kita pandang sebelah mata adalah massa terbesar penghasil ikatan senyawa yang kita hirup selama ini.
ketika makhluk hidup yang hanya memiliki tunggal untuk hidup, mampu memberi kebaikan untuk sekitarnya, bahkan disebut sebagai produsen primer bagi kamu yang belum tahu. klorofil yang dimilikinya merupakan rahasia Tuhan yang diberikan secara cuma cuma bagi yang ingin sedikit saja mau untuk berpikir.

Afficher l'image d'origine
makhluk hidup bersel satu, fitoplankton
Namun aku akan sangat bersedih bila apa yang kuperbuat ternyata tidak memberi manfaat sama sekali.

Ah, aku masih punya materi yang harus aku sintesa dan aku rangkum dalam bentuk presentasi, hanya untuk sekedar memperbaiki mental, bukan hanya pikiran. tanggung jawabku berat, tapi aku menyukainya. semakin ditantang maka aku harus semakin kuat! aku tak akan kalah dengan makhluk melayang dengan jumlah sel yang hanya satu itu!

--
kebanyakan minum air kolam renang bisa bikin batuk!

Thursday, October 8, 2015

Kodrat

Layaknya endocrine gland yang memproduksi hormon bersifat lock-key ketika diperlukan, tidak akan lebih ataupun kurang, sesuai dengan kebutuhannya. Hypothalamus yang senantiasa menjaga sistem untuk berjalan dengan baik, mengatur thyroid gland dan hypophysis menghasilkan apa yang dibutuhkan tanpa salah menyampaikan. semuanya berlaku sesuai batasan, serta fitrahnya, ketika bukan sistem sadar yang memerintahkan, maka sudah pasti ada macrocosmos yang tak lelah memberikan titahnya.

sumber: google
Begitupun rasa, yang sesuai dengan kodratnya adalah jujur, suci, tidak akan membohongi logika. dia bisa datang dan pergi sesukanya, sekalipun kamu jaga dengan rasio otakmu yang menurutmu luarbiasa padahal sepele itu.
Toh, kamu akan bertekuk lutut, ketika yang kamu rasa di hatimu membuat jantung berhenti beberapa saat karena kagum akan ciptaanNya.

--
13.17

Wednesday, September 23, 2015

Roller Coaster

Atau aku yang terlalu kuat mencengkeram saat melaju, berdampak lepasnya salah satu pelandas yang berakhir begitu saja. Kurang rapi, halus, dan mengena, terlalu memaksa yang menyebabkan pergi.. Maaf aku hanya terlalu rindu merasakan sensasi naik di wahana itu, terlalu kencang berdegup hingga terlepas dari pegangannya.

Ingin sekali lagi aku merasakan adrenalin yang memuncak sementara bahagia.
Sebentar naik, tiba tiba ia terjun bebas, Melambung sesaat kemudian mencelos seraya pusat pasi.
Permainan yang diberikan jalur yang presisi, sedikit kesalahan dalam perhitungan maka pasti hancur, tak hanya isi tapi beserta gerbong yang berkaitan satu sama lain, sistem yang berjalan tanpa rem penyangga, pengandal gravitasi dan kecepatan.
Dalam perjalanannya jelas akan terdengar pekik ketika terjun tanpa penghenti pasti, ntah itu bahagia atau takut.

Boleh sedikit saja kamu aku tinju? tak akan semenyakitkan perlakuanmu kok, hanya sebentar pasti akan segera sembuh.

Tertinggi, tercepat, atau apapun itu, satu hal yang aku tahu, aku sendiri yang merasakan roller coaster itu..

-
naik turun yang kamu suka bukan aku.

Wednesday, September 16, 2015

Bom waktu

Rakit, siapkan, pasang dan aktifkan, namun tak sadar waktu berjalan, menghitung mundur, tik tok tik tok~

Bahagia dalam perjalanan. Rakitanmu siapkan diri membahana, ntah kamu khilaf atau pura pura. Kamu hanya terbahak lakukan hal yang kamu suka, mengumbar, coba bikin dengki manusia, padahal kamu hanya sementara.

Bom itu menunggu dalam beda. Sabar ia menanti masa bereaksi senyawa. Agar terdampak sempurna, hasilkan hilang kemampuan endorfin tubuhmu bekerja. Apa kamu bisa?

Padahal bagai sayap, ia haruslah dua dan seirama, bila ada tak sama maka terbang adalah asa. Kamu tahu, kamu punya sayap yang satu harap yang satu cacat. Lupa?

sumber : google
Aku melihat, menunggu bom waktu itu meledak, untuk tertawa.

--
Lawanmu adalah kamu dan waktu..

Tuesday, September 15, 2015

Gue ngomong soal profesi, menurut gue..

Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Apaansih itu, Cip? Itu tiga pilar yang dijadikan sebagai dasar pola pikir bagi para civitas akademika yang ada di perguruan tinggi, tiga hal itu juga disebut sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Nah, karena udah menyangkut sama civitas akademika, hal tersebut juga jadi penting buat dosen, yang akhirnya jadi tugas utama profesi gue (behehehe). Well, jujur gue sendiri ga seberapa ngerti soal ini bahkan sampai ketika awal gue jadi dosen! haha! Tapi ya lama-lama mau ga mau ngerti sendiri sih. Kalo sekarang sih gue udah lebih ngerti apa yang dimaksud Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk jobdesk juga hak kewajiban gue sebagai dosen. Kalo keseharian, gue saat ini udah ngerasain gimana atmosfer akademis itu, yang ternyata buat ngelakuinnya ga sesimple kaya apa yang ada dalam pikiran gue dulu, ketika gue belum jadi pengajar.

To be honest, dulunya dosen bukan profesi impian gue, karena memang ada beberapa hal yang mengganjal dalam pikiran gue (pikiran gue sepertinya memang selalu terganjal, i'm so sorry, my mind). Gue juga heran, karena ga terlintas buat jadi dosen ketika gue S1 dulum padahal gue udah suka ngajar sedari gue masih jadi mahasiswa yang ganteng dan unyu-unyu (yang pas mahasiswa lain berjenis kelamin wanita ketemu gue pasti histeris kemudian siap lempar sepatu dan isi tas karena liat muka gue yang ternyata ga seberapa. Disitulah cita-cita gue sedari kecil gue pupusin gitu aja, cita-cita gue adalah jadi mahasiswa ganteng yang disukai banyak wanita kalopun tante-tante ya gapapa, tapi apa daya Tuhan berkehendak lain, gue ditakdirkan dengan muka biasa tapi dikasih kelebihan yang kalo senyum bisa bikin orang lain senyum juga walaupun senyumnya karena gaenak hati atau bahkan gatega sama gue). Tapi dibalik muka gue yang standar ini, gue sering jadi asisten dosen dan/atau asisten praktikum, hehehe. Karena gue sadar muka yang ganteng (walaupun sebenernya pas-pasan) ini ga akan cukup jadi modal gue ketika nanti udah lulus kuliah, apalah artinya muka ganteng kalo otaknya kopong alias ga ada isinya, yah okelah mungkin ada isinya secara fisik, tapi ga dipake maksimal kan sama aja tuh, jadinya bego juga.

Oke seperti biasa omongan gue mulai kemana-mana kalo udah ngomongin masa kejayaan gue di masa alay itu, mungkin karena banyaknya mahasiswa yang hari ini konsultasi, entah soal PKM, KTI, BEM, atau apapun, bahkan ada yang cerita dia abis putus! Man, gue aja belum sempet mikirin kisah cinta gue, lah ini ditambah kisah cinta mahasiswa yang seringkali bikin gue iri karena gue sadar masa mahasiswa gue udah expired.. dan gimanapun, gue berusaha jadi dosen yang baik dengan memberi solusi dan saran yang baik, 'cari yang baru' haha! Oke cip, serius dikit.

Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat memang sekarang udah jadi tugas utama dosen. Karena selain berkewajiban memberikan pengajaran serta ilmu yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa, dosen juga harus berdasarkan Ipteks yang perkembangannya semakin hari semakin cepat (Pendidikan), seorang dosen juga berkewajiban untuk melakukan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing (Penelitian), tapi di sisi lain, selain mengembangkan diri juga mahasiswa di bawah sistem Perguruan Tinggi, seorang dosen juga dituntut untuk mentransfer hal bermanfaat (seperti ilmu pengetahuan dan teknologi), kepada masyarakat sekitar agar tercipta masyarakat yang lebih sejahtera dan sumber daya manusia yang lebih baik (Pengabdian kepada Masyarakat).
Meja Kerja gue disini, berkas yg di belakang belum dirapihin

Phew, akhirnya gue bisa ngomong bener juga haha, yah itulah intinya, tugasnya jadi dosen banyak. Gue pikir jadi dosen enak yang penting ngajar, terus bisa deh ngerjain yang lain. Tapi ternyata engga, ada penelitian dan ngabdi juga, selain itu juga disini sebagai pioneer dari universitas, masih banyak yang harus dievaluasi dan diperbaiki, jadi selain tugas tadi, kami harus mampu melakukan manajemen bersamaan dengan mengembangkan sistem agar menjadi lebih baik. Jadi dosen itu capek, tapi asik! banyak mendengar, banyak belajar, banyak tahu hal baru. Jadi dosen itu beban dan masalah kalo ngejalaninnya ga ikhlas, tapi kalo dijalanin dengan senang hati, jangankan kerjaan banyak, balik malem hampir tiap haripun bakal tetep nyenengin kok.. ya walaupun alasan lain gue sering pulang malem soalnya belum ada yang nungguin di rumah, jadi lebih baik ya di kantor aja kerja hahaha.. (miris).

yang terakhir dalam post ini, menyandang gelar dosen itu bukan hal mudah, karena tuntutan untuk selalu menjadi lebih baik, selalu aktif, juga selalu peka sama lingkungan dan diri sendiri. Dibutuhkan rasa tanggung jawab yang besar untuk mencetak generasi selanjutnya yang lebih baik. berat memang, tapi gue juga yakin, selama yang kita lakuin itu berlandaskan niatan baik juga ikhlas, Tuhan bakal kasih penghargaan ke kita dalam bentuk apapun, ntah berupa naik kelas atau naik level dalam kehidupan, atau apapun. Kesulitan bakal selalu ada, tapi Tuhan gapernah berhenti merhatiin kita. Semangat kerja!!

--
Masa kuliah memang gapernah ada yang ngalahin, semangat kuliahnya buat para mahasiswa dan pejuang skripsi, thesis, dan desertasi!

Monday, September 14, 2015

Ketiga

Detak,
Bila aku boleh sedikit mengulang waktu menuju beberapa hari lalu, kirim aku segera, pada waktu dimana degup berhenti sejenak karena harap, fatal yang kulakukan, aku melakukan pola berulang.
Aku yakinkan diri berkata, "Tapi kali ini berbeda." yang aku tahu itu hanya untuk menyenangkan diriku saja. haha. dasar Buta!!

Aku ingin sekali lagi merasakan jatuh cinta,
rasa yang meluap, terberi dan terbalas dengan kadar yang pas, tidak kurang, tidak lebih. Agar aku tak lagi iri melihatmu dengannya, tak lagi mencari namamu di media sosial untuk memastikan kau masih dengannya sementara aku menikam rasa dengan mata yang melihat visualmu dengannya.

Sekali lagi aku mencari sebuah nama yang aku hapal dengan sekali baca, kecerdasan kugunakan untuk menelusuri, hingga beberapa tahun lalu, sampai aku bosan dengan yang aku lakukan.

"Karena jingga tak pernah tinggalkan senja.", katamu.

Wednesday, September 9, 2015

senyum hitam putih

Rupa itu titipan Tuhan yang terkikis waktu. Lupakah kamu bahwa kencangnya kulit akan berganti kerut, sesaat lagi? Sekalipun tak lagi kesat, hati tak akan kunjung tua ataupun lekang.
Wajah yang kupandang itu hitam putih, beku, tak bergeming, pucat pasi, abadi.. namun tesungging senyuman suri yang diam terabai, Jangan lupa sisakan aku sedikit diazepam ketika kamu keluar dari ruangan ini. Karena aku tau medis tak dapat mengobati luka kasat. Titik air yang malu untuk turun dari langit siratkan aku harus berhenti berpikir, tenangkan diri. Sejenak.

Rasa merupakan tema yang mungkin tak akan pernah aku jengah menulis tentangnya, pola yang terus berulang dengan objek yang berbeda jelas tak akan membuatku bosan. Jenuh-berpindah sudah menjadi aturan yang membuat kita bertemu dengan nama baru pada suatu garis takdir. Titik temu antara dua pejalan waktu, mungkin akan bersatu atau berpisah, ntah sementara atau selamanya. Kepada kamu, September, menahan rasa adalah hal terbodoh yang dilakukan oleh seseorang yang bebas dan terbiasa melakukan apa yang diinginkan. Aku cuma tak ingin menyesal melihat kaus hitam yang kaukenakan itu dia pakai, biar sini aku saja yang menggunakan.

Monday, September 7, 2015

draft lama rasa baru

Bila ternyata aku suka kamu, itu bukan masalah, 'kan? Aku yang menjadi sulit lepas dari ponsel, atau sekedar menahan diri untuk tidak melihat profilmu. Aku menjadi tidak waras.
Sial!
Mengenai rindu, sedikit yang membicarakan.
Tak akan berguna membicarakan rindu. Selain pelaku, siapa yang tahu kadar rindu sesuatu?
Mengenai rindu, banyak yang merasakan, lebih banyak yang membiarkan.
Rindu itu seperti kamu, morfin bagiku. Mampu memberi ketenangan namun melemahkan di saat yang sama.

Sunday, September 6, 2015

Rasa memang tidak butuh kalimat tanya, dia hanya butuh sedikit keberanian serta kejujuran untuk dapat diungkapkan...

Mengenai rasa dan nyata seringkali tak adil, kurasa. Lihat saja kita, kekaguman yang disimpan begitu saja, dibiarkan membusuk dan menyatu kembali dalam kubur hati tanpa pengungkapan. Sering aku tersenyum paksa menunjukkan lukisan wajahmu di muka ponselku, getir, karena ragu juga dingin yang menelisik perlahan karena aku tahu kepemilikan tak bisa aku pancangkan, antara aku dan kamu.

dingin.

Aku teringat sekali lagi, bagaimana aku menertawakan serta mencibir perempuan yang merangkul erat seorang lelaki, cibiran antara iri dan benci, tak tahu aku mana yang lebih dominan, aku hanya ingin mencibir, mungkin. Serta betapa aku kagum bila melihat sepasang renta, diantara lemah saling melindungi dan memberi rasa nyaman yang biasa, meski mata meredup namun kasih yang terpancar tak akan dusta.

Sekali lagi aku buka mesin pencari, merangkaikan huruf untuk membentuk urutan konsonan vokal pembentuk panggilanmu, kutekan pelan tuts kemudian memutar perlahan halaman, teliti aku mencari, berharap bisa sedikit mendapatkan informasi, yang semakin kucari aku semakin sadar, aku semakin tenggelam dalam arus ini, untuk entah kesekian yang keberapa. Aku tenggelam perlahan, nikmat, menuju mati rasa.

Kamu datang dalam mimpi, memberi senyum, kemudian pergi ketika mata terbuka.

Aku ingin bertemu, bukan untuk memiliki.

Itu saja..


--
ya, itu saja untuk saat ini.. bukan ungkapan atau keberanian, hanya kejujuran.

Saturday, September 5, 2015

salahrusak!

Yang mahal itu bukan ketika benar, tapi ketika sadar yang dilakukan salah dan berhenti melakukannya.

Namanya salah ya lebih banyak enaknya dibanding ngelakuin yang bener, yang bener ga bakal segampang itu buat konsisten dilakuin.

Gue belum kenal dia, bahkan ketemu langsung juga belum, tapi gue sadar, yang gue lakuin ini salah. Ada rasa penasaran yang bikin adiksi buat gue. bahkan alam sadar gue mengakui dia menarik. Gila!!!
Adiksi? jelas itu adiksi, karena degup ini lamat lamat berhenti, hingga tak berdetak sesaat ketika melihat, tak ayal rasio dan rasa tak lagi beriringan. bagiku kamu aditif, resiko, juga cari mati!

Ah, aku ingin menuliskan dirimu secara lebih, atau sekedar menumpahkannya di layar putih ini sekalipun tak akan kamu tahu, tapi apa untungnya bagiku?


--
`rusak saja!`, itu kata hatiku~

Thursday, July 23, 2015

So(si)al media.

Jangan biarkan sosial media merenggut kebahagiaan di dunia nyatamu, sementara kau membagi semua yang kau lakukan tanpa ada lagi rahasia kepada mereka yang belum tentu peduli kala kau sulit, demi eksistensi.
Engkau sibuk berbagi kepada dunia, sementara manusia yang sedang bersamamu tak kau hiraukan, disitu kita sedang beteman, katanya.
Bermisteriuslah sedikit, Kawan. Berbagilah ketika bahagia dan pantas untuk diberitakan. Bukan mengumbar setiap saat yang bukan pada tempatnya, ketika perlahan nyata berubah digital.

Perhatian itu bukan sekedar notifikasi 'like' atau 'love' di layar kotakmu..

_karena ada soal dan sial dalam sosial..

Wednesday, June 24, 2015

...

'kan bener, akhirnya jalan berdua. kaya gitu pake acara pretend dulu.'
haha, itu yang barusan aja kelintas di otak gue abis ngeliat temen gue jadian sama simantan. haha. gapenting. 
dan memang ternyata hidup makin kesini makin serius ya.. makin sering dapet undangan nikah dari temen temen gue, ntah temen smp, temen sma, temen tk, bahkan yang bukan temen gue  dengan cara yang macem macem juga, ada yang udah pacaran lama tapi ga nikah nikah, ada yang nikah sama kakak kelas yang notabene gapernah pacaran eh tau tau nikah, ada yang nikahnya gajelas, macem macem deh. ga kerasa banget waktu jalan cepet, waktu lari, friksi waktu yang nilainya makin lama makin kecil yang bikin makin sedikit waktu yang kerasa lama.

gue sendiri sekarang mulai ngejalanin hidup yang 'serius' itu. haha. anyway sejak terakhir posting gue, kayanya gue belum pernah bilang kalo gue sekarang udah menjalani keseriusan itu ya? ya ga ada yg peduli juga sih memang gue kerja apa, tapi yaudahlah minimal gue peduli. intinya, gue sekarang udah kerja. gue sekarang udah jadi DOSEN!! hahah!

dosen??

iya, dosen..

oh. okay..

udah gitu aja sih. udah mulai masuk ke babak baru hidup gitu gue, yang biasanya ngerusuhin dosen, biasanya ngomongin dosen, biasanya niruin dosen, sekarang gue yang jadi objeknya. huhuhuh. dari yang biasanya asal asalan sekarang harus banyak nata diri, yang biasanya ngomong seenaknya sekarang harus lebih jaga perkataan sama emosi, yang biasanya ngelakuin apa aja semaunya sekarang harus lebih hati hati. tapi kalo soal unyu sama gantengnya sih udah gabisa ditawar lagi, ya harus tetep ganteng nan memesonaahhh! (Harus banget pake 'h', Cip?)
sebagai seorang dosen yang baik, gue masih harus banyak belajar memang, karena namanya dosen beda banget dibandingin jadi sekedar asisten dosen apalagi mahasiswa. tapi ya gapapa, memang gitu konsekuensi dari sebuah pilihan, bukan? yang paling penting harus selalu memperbaiki diri juga semakin banyak belajar dan menata diri (dan harus tetep jadi diri sendiri juga sih menurut gue).

Sumber: Google

--
dosen memang salah satu cara punya banyak koneksi juga belajar!

Friday, April 24, 2015

Tuhan memang baik, Dia ingatkan aku dengan banyak cara..
Ketika aku merasa sesuatu milikku, Dia mengambil kemudian memberiku milikNya yang lebih baik.
Ketika aku merasa telah membuat rencana terbaik versiku, perlahan Dia menggagalkan rencanaku dan memberi ganti yang lebih sempurna.
Ketika aku merasa tak ada lagi yang bisa kuharapkan, Dia menepuk pundakku dan memberikan tempat berharap yang paling nyaman..
Karena Tuhan memang baik, Dia selalu memperhatikanku..

Friday, April 17, 2015

Maling!

Peluhnya mengucur, pakaiannya 
sudah 
mulai basah oleh air 
badannya sendiri

Dalam kelam, ia mengendap-endap, tak
bersuara
ia menajamkan pandangannya,
memperhatikan
sekitarnya


"Malam ini harus berhasil!"

Thursday, April 16, 2015

medan magnet

Pada suatu ketika, kita akan saling mendekat, berotasi pada sudut yang sama
berpolarisasi seperti kutub utara dan selatan, saling mengisi,
menuju
tujuan yang sama
menjadi sangat dekat
tapi tak menyatu

hanya sangat dekat

Seperti medan magnet berbeda yang
tarik menarik, kita bertemu dan saling
mencari tahu
untuk
menjauh


Wednesday, April 15, 2015

Teduh Maret menyimpan
banyak
cerita yang belum
tersampaikan

Ibu, aku merasa
bersalah dengan 
apa yang aku lakukan
terpercik
senoda darah

pekat

Seringai
bengis dan tatapan
sebelah
mata ingin menjamah
menjajah
hati yang bebas

aku merah

resah

--
maaf, Maret..
"Au de dans"

katamu

aku duduk

merapal kata katamu

sekali lagi

tak tersentuh

--
"Dalam tiap kata di dalam puisi, terdapat nyawa yang hanya penulisnya saja tahu artinya apa.", katanya.

Thursday, February 5, 2015

Tami dan Kila

bon, je veux bien d'introduir cettes deux filles, elles sont mes amies. elles s'appellent tami et kila (bukan nama sebenernya)..
ntah kenapa tiba tiba gue pengen nulis soal mereka, yah, to be honest, ini sih hasil usilnya temen gue ngisi kuisioner (red: jebakan betmen) yang dikirimin tami ke gue ketika gue nyetir semalem dari surabaya ke semarang tanpa sepengatahuan gue yang berakhir gue dicengin sepagian ini sama mereka. eh ga cuma pagi ini ding, akhir akhir ini hidup gue sering banget direcokin sama mereka memang, haha. tapi tenang, ngerecokin dalam arti positip kok tam, kil. haha.
oke, sebenernya dua orang sahabat ini gue juga belum tau bentuknya gimana, yah, jangankan bentuk, mereka manusia apa bukan aja gue belum tau, dan sekalipun mereka manusia, gue ga yakin gitu mereka manusia (wanita) seutuhnya.. hmm. :|
awal mula temenan gue sama mereka sih sebenernya udah lama, tahun lalu pas gue jadi penyiar di Radio PPI Dunia, tami ini salah satu listener gue yg bawel, dan lumayan sering dengerin gue pas siaran, sempet juga gue ajak siaran di salah satu kesempatan siaran gue.
Nah, dari si Tami inilah gue kenal sama temen2nya, terutama para roommates-nya mulai amel, adel, anel, asel, awel, kila, dila, mila, nila, kisa, dan lainnya. banyak. dan mereka semua (termasuk gue) sama sama punya satu kesamaan, JOMBLO! haha.
yah, banyak hal gajelas dan gapenting yang kami obrolin, tapi ga jauh jauh dari status yang berujung baper sih. haha. si tami yang kayanya single padahal engga (atau mungkin menuju engga), si kila yang ngakunya single tapi ternyata suka flirting flirting (untung gue udah kebal sama flirtingan cewe, kalo cowo gatau deh) dan konon katanya sih lagi deket sama seorang pendeta muda gitu.. ahaha, intinya sih sekalipun single atau engga sukses deh buat kalian berdua menjalani status dan mencari arti dari jadi wanita seutuhnya, karena menurut mereka wanita seutuhnya itu adalah momen ketika udah punya pasangan, jadi kalo belum punya pasangan ya berarti belum jadi manusia seutuhnya. gue sih penasaran aja mereka ini sebenernya terbentuk dari tulang rusuk laki laki atau bukan sebenernya. haha.. (maaf sedikit dibuka disini ya, toh kalian namanya udah disamarin kan? :D)
tapi gimanapun mereka, mereka anaknya baik kok, pinter, jago english, punya cita cita tinggi, terus juga supel (yang ini beneran), sayangnya cuma satu, ribut banget kalo udah bedua, suka jejeritan juga, gue yang paling ketemu atau ngobrol via telpon juga skype aja suka cape denger mereka teriak teriak, apalagi kalo ketemu langsung, gue yang pendiem ini pasti bakal makin kicep. atau mungkin gue jadi sasaran bully mereka. ah nasib..
udah ah, itu aja, barusan aja gue  kelar ditelpon mereka cuma karena macet diperjalanan dari rumah kila ke kampusnya, gue yang sedari pagi cuma gegoleran di kasur menikmati pagi sambil nungguin hape yang sepi karena chat gue yang dibales lama terpaksa melek dan ngobrol sama mereka dengan suara serek serek seksi..
met ujian hari ini deh tam, kil, semoga lancar. terus buat cowo cowo yang lagi deket sama kalian jangan terus terusan di phpin, kasian atuh apalagi di flirtingin mulu sama kila. status itu kan sebenernya cuma status, yang penting yang dirasain sama orang yang lagi deket sama kalian kan? *azeg* :3
yak, terakhir mau gue kasih bonus foto salah satu dari mereka, taraaa!!

yah ini salah satu dari dua buron. hayo tebak ini siapa?? :))

--
tami sama kila ini asli baik loh walopun nyebelin! :))

Thursday, January 15, 2015

Ekonomi ke Surabaya!! :))

Yeay! Akhirnya gue ada kesempatan buat nulis lagi. Hahah. Posisi gue sekarang ondewei ke Surabaya dong! Hahahah. Ah ga kepikiran gue bakal ke Surabaya dalam waktu dekat ini. Terlebih ketika gang dolly udh ditutup, guepun makin gapunya alasan buat ke kota itu. HAHA.

Oke jadi gue jalan ke kota pahlawan itu sebenernya dalam niatan suci.. nyari jodoh! Haha. Jodohnya tapi dalam bentuk rezeki. Skalian ngebolang.. jalan jalan yang rencananya sekalian mampir ke Sragen, Solo, jga Jogja.. lkat nanti aja mana yg kesampean mana yg engaga hehe..

Perjalanan kali ini tadinya mau gue jalanin sendiri :') dan ternyata datanglah seorang makhluk bernama Vian yang gue ajak buat nyari jodoh d Surabaya dan entah kenapa  khilaf buat bareng gue ke Surabayanya. Jadilah kami duduk berdua unyu unyuan samping sampingan di kereta..

Ah!! Gue naik kereta! Dan kereta ekonomi! Hahaha. Yeah ini berita besar buat gue karena gue phobia gitu naik kereta ekonomi. Karena pengalaman gue pertama dan terakhir naik kereta ekonomi itu sekitar 5 tahun yang lalu ketika harga kereta ekonomi masih 20 ribu dimana masih banyak abang abang cangcimen cangcimen (kacang kuaci permen) dan orang orang duduk di lantai bersama semua bau pesing juga keringet yang melanda.. gue yang unyu ini kebetulan waktu itu duduknya di lantai dengan kondisi kereta jalan mundur. Walhasil itu bikin gue trauma. Cedih abang dek :') sejak saat itu, gue selalu naik bus... yang walaupun ekonomi ga akan ada ceritanya gue duduk di lantai bus sambil posisi ngadep belakang bus..

Yah itulah dia dulu ceritanya.. gue berangkat ke Surabaya berasa mau naik gunung soalnya bawa Sleeping Bag jga alas tidur karena rencananya gue bakal tidur di mushola atau SPBU ketika di Surabaya. Oiya, di kereta gue kebetulan ketemu sama temen pas kuliah yang namanya Puti,asalnya dari Lampung jga sama kaya gue tapi skrg tinggal di Surabaya. Kita liat apa dia terketuk hatinya untuk nawarin gue sama Vian numpang di rumahnya. Kalo engga yaudah fiks di mushola. Doain gais.. nanti gue apdet lagi.. bhay..

Sebelum udahan gue selfie dulu ah sama temen perjalanan gue ke Surabaya, masvianyangcelalucendili.. :))

--

Sunday, January 4, 2015

permisif untuk pergi

pagi ini aku sedikit terusik dengan beberapa hal yang tiba tiba datang terangsang nada di telinga juga huruf yang aku baca baru baru ini.. ah iya mungkin pula karena beberapa percakapan denganya beberapa waktu terakhir.

"am i a single fighter or just a loner?"

pertanyaan yang tak seberapa aku gubris ketika hal tersebut dibicarakan karena aku tahu jawaban dimana aku. pertanyaan yang menjadi sebuah pertanyaan lanjutan ketika aku membaca tulisan seorang teman.. 
mungkin benar aku menikmati keadaanku saat ini, ketidakpekaan, atau mungkin sekedar menyukai kebebasanku untuk melakukan apapun tanpa terikat, tanpa memikirkan orang lain apalagi memikirkan perasaan. di pikiranku hanya bagaimana caranya aku membahagiakan diriku dan juga memuaskan hasrat yang seringkali aku tahan ketika aku bersama siapapun diluar aku. aku bebas berlogika, bebas berbuat, tak terbelenggu dengan dunia luar, hanya aku dan duniaku, ah betapa menyenangkannya aku bisa menikmati duniaku tanpa batas, mengagumi diriku sendiri, memuji diri atas apa yang aku capai, dan bermain hanya dengan perasaanku sendiri, tak melibatkan orang lain terlebih merugikan orang lain.. tak akan..

namun ketika sudah tercemar dengan perasaan, logika akan berubah proses kerjanya, tertahan kolesterol perasaan dan kurang terlumasi oleh pikiran murni, lajunya akan sedikit terbeban untuk memikirkan orang lain. karena penumpangnya bertambah tak seperti biasanya, membuat terbiasa untuk mengalah demi sungging senyum. padahal duniaku sungguh keras, atau sebut saja aku orang yang keras agar aku tak terkesan menyalahkan selain aku.

dan aku tak ingin, ketika seseorang mengenal duniaku, dunia yang berbadai gersang, hujan sesaat dan kemarau panjang tiba tiba, aku tak ingin mereka hanya akan memberi raut muka tersirat pesan, "ternyata begini duniamu.." atau bahkan, "ah hanya segini duniamu?" pada dunia yang benar benar aku kagumi, dan kemudian pergi.

sebut saja beberapa nama yang sempat menambah warna ketika aku sedang asyik melukis duniaku. mereka datang, menambah rasa juga membuat beberapa nada lagu menjadi begitu berarti ketika didengarkan kembali. terbuai aku bernyanyi, berselimut dingin berteman dawai gitar. dan tak berapa lama ketika aku membukakan pintu duniaku sembari tersenyum, mereka hanya terdiam di pintu itu, melihat suasana tanpa ada keinginan untuk masuk, perlahan beringsut pergi. permisif aku melihat kepergian perlahan itu sembari tersenyum dari dalam, tanpa melambaikan tangan, tanpa ucap perpisahan, karena memang tidak ada perpisahan disana.


"akankah kamu bertahan? atau hanya sekedar perasaan nyaman sesaat yang berujung memilih untuk pergi seperti mereka?"

bertahan atau tidak, itu pilihanmu, karena aku sungguh menyukai duniaku, yang akan selalu aku nikmati betapapun berliku, terjal dan curamnya. akan aku jalani dengan atau tanpamu yang ingin berbagi dunia denganku, bahkan tanpa kamu perlu tahu..
toh kita sama, aku pergipun, kamu tak akan mencari bukan?

--
jangan berlari ketika hujan, nikmatilah. karena hanya ada kamu dan dirimu diantara hujan itu.
menurutku, kadar dari sebuah kekaguman atau kesukaan akan sesuatu itu sangat tergantung sejauh mana kita mengenal atau tahu sesuatu tersebut.. seiring kita mengenal sesuatu lebih baik, kadar suka kita akan terpengaruhi, mungkin akan membuat kita semakin nyaman dan tekun, atau justru membuat kita berhenti menyukainya. contohnya saja kegemaranku merawat kendaraan tua yang aku tekuni akhir akhir ini, semakin aku tahu semakin aku suka, ada hal yang semakin membuatku penasaran kenapa bisa begini dan begitu yang membuatku tak berhenti mempelajarinya.. 
tapi mengenai manusia, itu akan menjadi lebih rumit, karena manusia merupakan objek paling dinamis dan kompleks, tak tertebak dan tak dapat dimengerti secara sempurna, manusia sendiri bukan ilmu pasti dan merupakan sebuah ketidakpastian. menyukai adalah sebuah pilihan, bagiku.

--