Monday, March 25, 2024

 Mengembali rasa dengan satu saja panggilan tak terjawab darimu. Mengenai hati tak ada yang tahu, karenanya ia adalah rahasia antara manusia dan Pemilik Rasa. Menjadi indah sebab tak terulang, sesekali melihat ke belakang nyatanya sudah terlalu banyak sungging senyum merekah, bukan sebab kuntum kuning dari toko depan rumah, tapi karena tak akan lagi terjalani waktu-waktu yang berlalu.

Perpisahan untuk kembali bertemu sewaktu, merupakan kala yang selalu kutunggu, dalam tulisan-tulisan sains yang kurapikan kembali demi meningkat prestasi, selalu ada rapalan nama diantara rindu menggebu. Mensuci diri sebab hanya pada jasad ini terterima segala alasan yang terbuat logika.

Pertanyaan manusia tak pernah berhenti, tatap seru mata bertemu, sudut tempat bersembunyi dari segala caci maki, hingga pandangan pada langit malam tak berujung tempat paling bisa menerima diri. Di balik awan kita tak bersuara, menjadi saksi bisu, menjadi lantunan lain yang akan kurapal bersamaan dengan segala cita terkejar sementara waktu tak berhenti berputar. 

Membuatku selalu memiliki lagi api, menjadikan aku ingin lebih baik lagi, berprestasi hanyalah batu loncatan untuk menemukan lagi kebebasan yang sudah lama kuberikan. Bahwa segala komentar adalah hak manusia untuk memberi, dan kepandaian mengatur rasa serta asa dalam reaksi, aku semakin pandai menahan diri.

Mari, bertemu lagi pada hawa dingin di luar negara ini.

--

No comments:

Post a Comment