Thursday, January 15, 2015

Ekonomi ke Surabaya!! :))

Yeay! Akhirnya gue ada kesempatan buat nulis lagi. Hahah. Posisi gue sekarang ondewei ke Surabaya dong! Hahahah. Ah ga kepikiran gue bakal ke Surabaya dalam waktu dekat ini. Terlebih ketika gang dolly udh ditutup, guepun makin gapunya alasan buat ke kota itu. HAHA.

Oke jadi gue jalan ke kota pahlawan itu sebenernya dalam niatan suci.. nyari jodoh! Haha. Jodohnya tapi dalam bentuk rezeki. Skalian ngebolang.. jalan jalan yang rencananya sekalian mampir ke Sragen, Solo, jga Jogja.. lkat nanti aja mana yg kesampean mana yg engaga hehe..

Perjalanan kali ini tadinya mau gue jalanin sendiri :') dan ternyata datanglah seorang makhluk bernama Vian yang gue ajak buat nyari jodoh d Surabaya dan entah kenapa  khilaf buat bareng gue ke Surabayanya. Jadilah kami duduk berdua unyu unyuan samping sampingan di kereta..

Ah!! Gue naik kereta! Dan kereta ekonomi! Hahaha. Yeah ini berita besar buat gue karena gue phobia gitu naik kereta ekonomi. Karena pengalaman gue pertama dan terakhir naik kereta ekonomi itu sekitar 5 tahun yang lalu ketika harga kereta ekonomi masih 20 ribu dimana masih banyak abang abang cangcimen cangcimen (kacang kuaci permen) dan orang orang duduk di lantai bersama semua bau pesing juga keringet yang melanda.. gue yang unyu ini kebetulan waktu itu duduknya di lantai dengan kondisi kereta jalan mundur. Walhasil itu bikin gue trauma. Cedih abang dek :') sejak saat itu, gue selalu naik bus... yang walaupun ekonomi ga akan ada ceritanya gue duduk di lantai bus sambil posisi ngadep belakang bus..

Yah itulah dia dulu ceritanya.. gue berangkat ke Surabaya berasa mau naik gunung soalnya bawa Sleeping Bag jga alas tidur karena rencananya gue bakal tidur di mushola atau SPBU ketika di Surabaya. Oiya, di kereta gue kebetulan ketemu sama temen pas kuliah yang namanya Puti,asalnya dari Lampung jga sama kaya gue tapi skrg tinggal di Surabaya. Kita liat apa dia terketuk hatinya untuk nawarin gue sama Vian numpang di rumahnya. Kalo engga yaudah fiks di mushola. Doain gais.. nanti gue apdet lagi.. bhay..

Sebelum udahan gue selfie dulu ah sama temen perjalanan gue ke Surabaya, masvianyangcelalucendili.. :))

--

Sunday, January 4, 2015

permisif untuk pergi

pagi ini aku sedikit terusik dengan beberapa hal yang tiba tiba datang terangsang nada di telinga juga huruf yang aku baca baru baru ini.. ah iya mungkin pula karena beberapa percakapan denganya beberapa waktu terakhir.

"am i a single fighter or just a loner?"

pertanyaan yang tak seberapa aku gubris ketika hal tersebut dibicarakan karena aku tahu jawaban dimana aku. pertanyaan yang menjadi sebuah pertanyaan lanjutan ketika aku membaca tulisan seorang teman.. 
mungkin benar aku menikmati keadaanku saat ini, ketidakpekaan, atau mungkin sekedar menyukai kebebasanku untuk melakukan apapun tanpa terikat, tanpa memikirkan orang lain apalagi memikirkan perasaan. di pikiranku hanya bagaimana caranya aku membahagiakan diriku dan juga memuaskan hasrat yang seringkali aku tahan ketika aku bersama siapapun diluar aku. aku bebas berlogika, bebas berbuat, tak terbelenggu dengan dunia luar, hanya aku dan duniaku, ah betapa menyenangkannya aku bisa menikmati duniaku tanpa batas, mengagumi diriku sendiri, memuji diri atas apa yang aku capai, dan bermain hanya dengan perasaanku sendiri, tak melibatkan orang lain terlebih merugikan orang lain.. tak akan..

namun ketika sudah tercemar dengan perasaan, logika akan berubah proses kerjanya, tertahan kolesterol perasaan dan kurang terlumasi oleh pikiran murni, lajunya akan sedikit terbeban untuk memikirkan orang lain. karena penumpangnya bertambah tak seperti biasanya, membuat terbiasa untuk mengalah demi sungging senyum. padahal duniaku sungguh keras, atau sebut saja aku orang yang keras agar aku tak terkesan menyalahkan selain aku.

dan aku tak ingin, ketika seseorang mengenal duniaku, dunia yang berbadai gersang, hujan sesaat dan kemarau panjang tiba tiba, aku tak ingin mereka hanya akan memberi raut muka tersirat pesan, "ternyata begini duniamu.." atau bahkan, "ah hanya segini duniamu?" pada dunia yang benar benar aku kagumi, dan kemudian pergi.

sebut saja beberapa nama yang sempat menambah warna ketika aku sedang asyik melukis duniaku. mereka datang, menambah rasa juga membuat beberapa nada lagu menjadi begitu berarti ketika didengarkan kembali. terbuai aku bernyanyi, berselimut dingin berteman dawai gitar. dan tak berapa lama ketika aku membukakan pintu duniaku sembari tersenyum, mereka hanya terdiam di pintu itu, melihat suasana tanpa ada keinginan untuk masuk, perlahan beringsut pergi. permisif aku melihat kepergian perlahan itu sembari tersenyum dari dalam, tanpa melambaikan tangan, tanpa ucap perpisahan, karena memang tidak ada perpisahan disana.


"akankah kamu bertahan? atau hanya sekedar perasaan nyaman sesaat yang berujung memilih untuk pergi seperti mereka?"

bertahan atau tidak, itu pilihanmu, karena aku sungguh menyukai duniaku, yang akan selalu aku nikmati betapapun berliku, terjal dan curamnya. akan aku jalani dengan atau tanpamu yang ingin berbagi dunia denganku, bahkan tanpa kamu perlu tahu..
toh kita sama, aku pergipun, kamu tak akan mencari bukan?

--
jangan berlari ketika hujan, nikmatilah. karena hanya ada kamu dan dirimu diantara hujan itu.
menurutku, kadar dari sebuah kekaguman atau kesukaan akan sesuatu itu sangat tergantung sejauh mana kita mengenal atau tahu sesuatu tersebut.. seiring kita mengenal sesuatu lebih baik, kadar suka kita akan terpengaruhi, mungkin akan membuat kita semakin nyaman dan tekun, atau justru membuat kita berhenti menyukainya. contohnya saja kegemaranku merawat kendaraan tua yang aku tekuni akhir akhir ini, semakin aku tahu semakin aku suka, ada hal yang semakin membuatku penasaran kenapa bisa begini dan begitu yang membuatku tak berhenti mempelajarinya.. 
tapi mengenai manusia, itu akan menjadi lebih rumit, karena manusia merupakan objek paling dinamis dan kompleks, tak tertebak dan tak dapat dimengerti secara sempurna, manusia sendiri bukan ilmu pasti dan merupakan sebuah ketidakpastian. menyukai adalah sebuah pilihan, bagiku.

--