Thursday, June 27, 2019

Prolog - Rumah (?)

Kuhisap sekali lagi rokokku yang akan segera habis ini. Kutahan sedikit lama asapnya sebelum kuhembuskan untuk terakhir kali. Aku hampir tak bisa bedakan antara menikmati nikotin atau hela nafas panjang berkali-kali.

Masih terpikirkan setumpuk pekerjaan di kantor yang sudah harus selesai esok pagi. Ntah, rasanya tak pernah habis sekalipun sudah kulembur berbulan ini.

'Ini rasanya menjadi pekerja.', Pikirku

Ternyata menjadi pegawai dengan gaji melangit tak selalu menjamin bahagia. Berbeda dengan khayal anak muda yang ingin punya gaji tinggi dan bisa punya segala. Percayalah, punya nyaman juga orang yang bisa menerima seperti apapun kita akan jauh lebih terasa berharga.

Kulihat dari balkon apartemenku lampu kota yang perlahan meredup. Sebentar lagi pagi. Aku menuju tempat tidur, untuk sekedar istirahatkan mata barang beberapa jam saja.

Hari ini berat sekali.

--

No comments:

Post a Comment