Sunday, July 6, 2014

Hujan beri aku waktu

Hujan beri aku waktu.
Sejenak saja aku ingin melihatmu pergi. Aku rindu mentari... Dengan kebebasannya juga ceria. Ia beri aku rasa percaya, kata kata bahwa aku bisa. Untuk selalu berlari dan mencari. Hingga aku merasa lelah, berpeluh, jengah dengan mimpiku, dan kembali merindu nyamanmu..

Aku tau, aku bukan sesosok manusia berkepribadian sempurna. Ah, jangankan sempurna, untuk bersikap dewasa saja sulit bagiku. Kedewasaanku ntah terperangkap dimana. Aku terlalu asik bermimpi dalam khayalku, menganggap aku banyak tahu. Namun,, nihil.. Aku sering menjawab 'aku tak tahu..'ketika banyak pertanyaan diberikan padaku. Bahkan untuk hal remeh sekalipun..

Hujan, aku melihat aku..
Terdiam di sudut ruang, terpantul cermin bisu, bersisi satu.. Aku malu melihatku, kala banyak orang berlari dan mencari, aku masih dengan sifat remehku.. Melihat kelabu awan penciptamu..

Meski tak benderang, megamu selalu mampu beri sedikit merdu untukku. Sendu nadanya sering aku kecap sebelum dia kau tinggalkan, menuju bumi, timbulkan bau basa kala bertemu, aroma rindu antara kamu dan bumiku, sementara kamu meninggalkan awan yang kelabu..

Aku masih disini, menikmatimu, sementara aku menulis diantara kalut, resahku akan waktu. Ruang sempit ini akan selalu menjadi saksi bisu antara aku, dia, dan kamu..

Hujan beri aku waktu.. 
Aku masih ingin bersamamu, awan, bumi, juga rindu..

No comments:

Post a Comment