Wednesday, July 17, 2019

- Bandara -

Nafasku sudah normal saat ini, tadi jelas aku tersengal akibat mengejar bis terakhir menuju bandara. Untunglah terkejar. Aku duduk di bagian belakang bus tepat di sisi jendela. Favoritku adalah melihat pemandangan sepanjang kota. Tak terasa perjalanan sekitar satu jam terlewat sudah.

Dari kejauhan aku bisa melihat bangunan besar dengan menara khas sebuah lapangan terbang. Ya, Aku akhirnya sampai di tempat yang bahkan belum pernah kukunjungi ini. Bandar udara yang ternyata besar. Besar yang tak mungkin dikomparasi dengan beberapa bandara yang pernah kulihat di tanah air. Apalagi satu yang ada di kampungku.. Ah aku tiba-tiba rindu suasana kampung halaman.

Buspun sampai di halte, pintu terbuka, aku dan beberapa orang turun. Kutebak sebagian besar dari mereka akan melakukan perjalanan ke luar kota. Terlihat dari bawaan yang lumayan banyak dan cara buru-buru khas orang berangkat ke suatu tempat. Sepertinya malah hanya aku yang melakukan penjemputan, karena aku hanya menggunakan jaket tebal, jeans, dan boots favorit.

Hawa panas dari chaufage atau pemanas ruangan dari dalam bus lenyap berganti dingin suhu alam ketika aku turun. Bergegas aku memasuki bangunan dengan kaca besar mempertontonkan beberapa badan pesawat digantung di langit-langit ruangan. Iya, aku terpukau dengan cara orang-orang disini membangun sesuatu, semuanya sudah diperhitungkan tanpa melupakan sisi seni.

Semakin aku memerhatikan bagaimana tempat ini dibuat aku semakin kagum, ada beberapa bagian pesawat diatur di sisi-sisi bangunan hingga miniatur kapal selam lengkap dengan penjelasannya. Kotaku memang terkenal sebagai salah satu pangkalan militer laut terlengkap di dunia. Tak heran bila aku melihat beberapa kapal perang dan kapal selam melewati laut di depan kantor.

Kulirik jam di tangan kiriku, masih ada sekitar setengah jam lagi kamu sampai. Kubuka kembali ponsel untuk lihat pesan terakhir darimu sekitar setengah jam lalu, "Boarding already. i'll see you very soon!".

Aku terpikir untuk membalas, tapi sepertinya percuma. Toh kamu pasti sudah dalam airplane mode. Jadilah kuurungkan niat. Kucukupkan dengan menunggu saja di salah satu gate kedatangan domestik.

Ya, aku akhirnya akan bertemu dengan kamu, seorang asing yang akhir-akhir ini sering cerita banyak. Dari pengalaman jalan-jalanmu ke Spanyol, hingga sulitnya belajar di negaramu. Bermula dari ajakan tak serius untuk berkunjung ke kotaku di ujung barat Prancis yang kamu iyakan beberapa minggu lalu hingga beberapa waktu lagi aku akan menemuimu di tempat ini..

--

No comments:

Post a Comment