Monday, March 16, 2020

kursi panas

Tak sampai lima detik saya duduk di kursi kebanggaan ini. Ternyata ruang hijau tak terlalu besar bisa buatku rindu, sesuatu di luar perhitungan.

Kulihat beberapa tulisan milik seorang muda, ternyata sudah begitu banyak perjuangan kulalui. Kupilih untuk meninggalkan nyaman dan mencari jati diri. Tak semudah yang dibayangkan saat dulu masih idealis ternyata.

Banyak peluh juga lelah yang harus dibayar. Tak sekedar kerja keras tanpa berpikir. Hanya tindakan banyak disertai perhitungan agar tak terjerembab dalam.

Aku rindu duduk berfokus pada apa yang kucari sembari sesekali tergoda buka layar kecil perangkat dunia maya. 

Mungkin sebentar lagi, aku bisa duduk menikmati lagi. Tenggelam berpikir dan mencari jalan baru...

--

No comments:

Post a Comment