Friday, October 24, 2014

Tiga musim berlalu..

Jika kamu mencari gambar yg baik dalam tulisan ini, kamu tak mungkin akan menemukannya, karena aku bukanlah seorang penggambar yang baik. Sekalipun ada itu pasti aku ambil dari coretan tangan lain atau sekedar pengabadian mataku melalui teknologi yang mereka sebut kamera.

Aku bukan pelukis yang ahli, karena aku hanya mengerti warna dan paduannya namun jarang aku bertemu cat minyak dan bercengkrama dengan mereka. Aku lebih senang melihat orang melukis sementara aku memerhatikan kuas di tangannya menari, atau sekedar mengagumi dan menikmati hasil lukis pada kanvas yang seringkali aku tak mengerti. Ya, aku tak mengerti namun aku menikmati..

Ingin aku mahir menggambar, melukis, agar aku dapat menuangkan apa yang aku rasa ke ruang lain selain huruf dan angka. Aku ingin mengabadikan apa yang aku lihat dengan padu spektrum penghasil putih.

'When will i see you again?' Berulang terputar lirik lagu itu di ruang dengarku..

Ada hati yang menunggu disini.. seperti untai nada pembangkit memori, kala suhu rendah musim dingin berganti semi. Dinginnya masih terasa nyata melekat di epidermis ketika aku dalam perjalanan pulang dari tempatku bekerja, yang biasa aku isi dengan mendengarkan lagu dan membayangkanmu.

Aku rindu aromamu, betapa nyamanmu, temperaturmu, namun sayang karena kita hanya dipertemukan hanya untuk tiga musim berlalu..

--
Aku rindu melihatmu bersemi dan menggugurkan daun..

No comments:

Post a Comment