Wednesday, May 31, 2017

Perihal Beda

Menengadah tangan atau melipat jemari, caramu meminta kepada Tuhan atau mencurahkan isi hati.
Tasbih atau Salib, caramu menunjukkan pada mereka bahwa kau beragama, bukan peninggi hati, tapi sebagai bukti kamu bangga memilikiNya, yang selalu menjaga diri.
Al-Qur'an atau Alkitab, penuntunmu dalam hidup, yang kau jadikan pegangan dalam menjalani hari, dasar dari apa yang kau pelajari di kehidupan ini.
Mengaji atau Menyanyi, mendalami arti bersyukur, menelaah sejauh mana kamu mengerti arti dari kesempatan yang diberi, dan apa yang kau cari setelah waktumu berakhir.
Pendeta atau Penghulu, yang pernah kita mimpikan akan menjadi saksi dalam menyatukan beda pribadi.
Janji Suci atau Akad Nikah, penyatu dua hati.

Ini mengenai beda, ntah kita yang mungkin akan sama, atau kata pisah yang akan menang.
Aku mendoakan kebahagiaanmu, karena bahagia tak melulu soal cinta.

Aku mencintaimu, namun tidak sebesar aku mencintai Allah-ku.
Kau menjagaku luar biasa, namun tidak sehebat ketika kau menjaga agamamu.

Terkadang Tuhan mempertemukan, bukan untuk mempersatukan.
Seperti Istiqlal dan Katedral yang ditakdirkan berhadapan dengan perbedaan, saling tersenyum berdampingan, bila bernyawa, siapa yang tahu sebenarnya jika mereka sedang jatuh cinta?


Senja di Pulau Merah, pertama kita rasa degup ini beda, dulu. Ingat?
img src: dokumen pribadi

--
Tulisan terakhir yang kudedikasikan untukmu, beda paling manis yang bertahan selama ini. :)
Berbahagialah, karena berbahagia tak selalu soal kita. Kita tahu, kali ini pisah yang menang.

No comments:

Post a Comment