Thursday, November 19, 2015

Si tu crois

Gue pagi ini lagi asik dengerin tembang bossanova yang bikin kuping adem, lagu gambang semarang jadi salah satu lagu yang bikin gue ngerasa lagi ada di stasiun semarang, ketika tiba tiba keputer lagu yang liriknya kaya gini.


Suis ton étoile (follow your star)
Va jusqu'où ton rêve t'emporte (go wherever your dream brings)
Un jour tu le toucheras (one day you'll get it)
Si tu crois, si tu crois, si tu crois (if you believe)

En toi (in you)

Penggalan lirik lagu i believe in you nya Celine Dion et Il Divo yang ga sengaja gue temuin pagi ini waktu kangen semarang dan isinya. Pikiran gue langsung tertuju sama semua orang yang datang dan pergi selama gue hidup. ya memang ga semuanya, tapi beberapa memberi kesan yang luar biasa serta pengaruh signifikan buat gue.. Ada seorang sahabat yang harus pergi karena kembali ke tempat asalnya, ada yang pergi dan hilang kabar, ada yang gabisa dihubungin dan lain sebagainya, semuanya rata rata sama, memiliki keinginan untuk jadi yang lebih baik, dan gue selalu bangga melihat perkembangan mereka.


Saat inipun, gue keliatannya lagi akan ditinggal lagi sama seseorang, mungkin karena bosan atau jenuh sama mimpi yang pernah dipercaya. mungkin dia sadar mimpi yang selama ini dipercaya beda sama apa yang dia dapat. Well, gue gatau, yang pasti kalo memang ada yang akan pergi dan lebih baik, adalah sebuah kesalahan kalo gue nahan kepergian itu.

--
Gue ngantuk, banyak pikiran mungkin, yang gue sendiri gatau kenapa gue terlalu mikirin. Semalem gue liat temen sekamar gue, Ragil, telponan dan ketawa tawa, iri sih, tapi yaudahlah, gue bukan tipe yang gitu mungkin.
Semalem gue nonton TV yang isinya soal politik yang gue sendiri ga ngerti, yang gue tau orang orang yang ada di TV itu kalo udah ngomong soal politik kebanyakan ga sesuai aslinya, tapi entahlah, sebut aja gue awam.
Gue lagi jenuh, tapi kalo gue jenuh gimana gue bisa maju, gue pernah ngomong sama orang, 'jenuh itu berarti udah ga ada progres lagi dalam sesuatu, yang berarti lo harus naik kelas.' dan sekarang gue lagi ngerasain itu.

--
Ga ada yang mudah dari sebuah perpisahan, mungkin lebih mudah bagi yang meninggalkan dibanding yang ditinggalkan, mungkin istilah yang pas adalah seperti mengejar orang berlari, memaksa makan orang yang sudah terlalu kenyang. Seperti itulah orang yang ingin pergi dari kehidupan seseorang, apalagi bila muak, maka tidak ada nilai positif dari apa yang kita tak suka, bukan?

Membiarkan pergi bukan berarti tak peduli, justru membuatnya menjadi lebih baik lagi. dan sebuah kebanggaan melepas dengan ikhlas tanpa friksi, siapa tahu kita bertemu lagi..

Silakan pergi, tapi itu berarti kita tak akan kembali..

--
ah udah, yuk fokus sama pelatihan lagi..

No comments:

Post a Comment