Sunday, October 11, 2015

Menungguku

Sebut saja dia lantunan indah merdu manjakan organ dengarmu, menstimulasi otak kananmu berimajinasi dan memperkaya fantasi, seringkali memberi rasa tenang, kadang membuatmu haru biru.
Aku tak punya ide apa warna kesukaanmu, tapi aku tahu ketika ada kupukupu di rongga bawah paruparu ketika aku berbagi denganmu, rasa nyaman yang misterius menyeruak memberi energi besar ketika aku bekerja, atau sebaliknya membuatku bingung akan melakukan apa.
Aku baca kembali, menimbang secara teliti, sadar aku mengadu denganmu adalah hal yang luar biasa bila aku bersyukur, hanya seringkali tak ternikmati proses yang kurang dari sejam tiap kali aku bercengkrama denganmu.

Sebut saja itu rindu, dimana aku ingin bercerita denganmu, merasakan tenang tak terhingga diantara materi dunia ini. Aku sedang menyicil kekal nanti.
--
Sebut saja itu diam diam.

No comments:

Post a Comment