Tidak mendengarkan apapun selain melodi melarik datar di telinga, adalah kebahagiaan tersendiri bagiku.

Hanya aku dan perasaanku, seraya melihat mereka berlalu lalang, mengejar asa masing-masing.

Aku pun harus bangkit, tak lagi berkutat pada mimpi tak tergapai.

Aku berdiri pada kakiku sendiri, dengan topangan yang sangat kuat, mengakar dengan sangat baik, menghujam bumi dengan segala batuan kerasnya.

Aku berperang dengan diriku sendiri, bukanlah kebiasaanku menaruh harap pada siapapun..

Hanya aku dan diriku.

Bersemangatlah sekali lagi. Kali ini bukan untuk siapapun, melainkan untukmu sendiri, bukan lagi mengena menjadi kebanggaan, tapi membanggakan diri sendiri.

Aku tak mungkin membandingkan diriku dengan orang lain, hanyalah masalaluku tertinggal untuk kuperbaiki hari ini demi masa depanku. Aku ternyata berhutang sangat banyak pada diriku. Hutang yang ntah akan lunas atau tidak, tapi akan kuusahakan untuk selalu lebih baik lagi. Sekalipun harus berdarah-darah hampir mati.