Sunday, September 28, 2014

Harga sebuah terjun bebas

Dalam hidup banyak hal kita temui mengenai harga, dan pastinya tidak melulu soal materi. Banyak hal seperti penghargaan, dihargai, menghargai, dan lain sebagainya.. harga.. ya sesuatu yang seringkali orang lupa, tidak peduli, cuek, yang menimbulkan sikap tidak menghargai..

--

...

Perdebatan kecil kamipun berlangsung. Aku yang dengan gigih mempertahankan opiniku dan satu lelaki sahabatku mempertanyakan dimana pikiranku. Aku yg keukeuh mengatakan aku belajar dari jatuh, dia yang menyatakan kebodohanku dan meminta aku untuk egois serta berhenti menyakiti diri..

Yaa, aku memilih terjun bebas, tak peduli akan ada apa setelah ini. Mengenai batas putih biru coklat abu di mata dan deras angin menderu di telinga.. aku bahkan tak menggunakan parasut untuk menyelamatkan diri agar tak mati. Aku membiarkan bumi yang keras menungguku. Aku menjatuhkan diri untuk membentur tanah yang akan menghentikanku dengan keras, tulang yang patah atau remuk, sakit yang aku terima, lalu mati atau lumpuh..

Dan aku belajar dari situ, semakin sakit aku jatuh, (itu berarti) semakin luar biasa usaha yang telah aku lakukan atas apa yg menjatuhkanku, yang membuatku semakin menghargai apa yang sudah aku lalui..

--

Bahagia dan duka sudah satu paket bukan? Seperti biji kopi, brewer, dan ampas. Ada pahit yang memabukkan disana, membuat adiksi yang membuat pecintanya kembali meminumnya. Sekalipun pahit, paling pas dinikmati saat panas, bukan dingin, atau sekedar kopi tanpa rasa..

Ya, seperti aroma yang secangkir kopi timbulkan. Aromamupun masih melekat  bagai kau sedang merengkuhku. Aroma aneh namun menenangkan. Aromanya saja sudah mampu membuatku pusing setengah melayang. Apalagi jika aku mencicipimu panas panas secara perlahan. Aku pasti akan langsung mencandumu!

--

Aku saat ini sedang terjun bebas, tanpa harap bayaran sebuah dataran hijau pemuas mata yang aku temukan setelah melewati garis awan, atau seseorang yang akan menangkapku untuk menahan aku agar tak menghantam tanah coklat atau merah..

Aku masih melihat garis tipis mega itu, mencoba menerawang ada apa dibaliknya.. adakah pemandangan itu, atau mungkin kamu??

--
Aku yang sedang terjun bebas

No comments:

Post a Comment