Friday, January 29, 2016

Bertembok

Masih saja protes dengan label rasa kita yang bertembok? Berhentilah berpura-pura dan mengatakan semuanya baik-baik saja, dimana ada kata baik kala ada batas antara kita? bagaimana pula cara memadukan dua hal yang tak mungkin tercampur, bagai minyak dan air?


Sudahlah, hentikan kata-kata, 'hai, aku baik, kamu gimana?' milikmu itu. karena mana ada yang baik dari pemaksaan sesuatu?
pikiran ini melayang, memperkirakan apa yang akan terjadi nanti, bagaimana bila ini, apa jadinya bila itu dan lain sebagainya. Berkecamuk. Ha

-

Dan, aku trenyuh saat kamu katakan, 'demi kebaikan, aku akan lakukan.'. Luluh lantak aku merasa bersalah dengan pikiranku, betapa aku memandang segalanya berdasarkan perspektifku. terlalu sering aku menguji, sedangkan pertanyaannya adalah, 'sejauh mana kau suka diuji?'
Aku merasa egoisku keterlaluan, bagaimana mungkin aku bisa keras pada sesuatu yang sangat lembut sepertimu? 

Kamu godaan yang luar biasa! Ntah berapa lama lagi aku mampu bertahan. Pergilah saja, karena aku terlalu takut untuk jatuh lagi, tak berani percaya lagi pada mimpi, karena nyatanya tanah yang keras itu tak pernah membuai.

Aku takut kamu kecewa, lalu pergi. Jangan, ya..

--

No comments:

Post a Comment