Monday, January 25, 2016

Puzzle

Aku menyebutnya puzzle. Membuatmu harus berpikir untuk menyelesaikannya. Memaksamu lebih keras berusaha untuk melengkapinya.

Pun yang aku lakukan saat ini serupa. Mengendap-endap, cemas, berkeringat dingin. Aku seperti maling!

-Rindu dengan segelas 'kopi ngeri' buatan sahabat, dimana ketika selesai membuatnya dia akan berkata, 'Nih Cip, cobain, enak ga?', lalu tersenyum lebar seraya curiga kala 'ku perlahan menyeruputnya.
Rindu momentum, bukan masa lalu. Mungkin suatu saat kita akan bertemu. Ketika tiba waktu itu, aku tagih kembali keahlianmu membuat kopi!-



Teka-teki. Labirin ini menuntunku entah kemana, kususuri perlahan. Aku tahu, pada akhirnya aku pasti akan keluar juga. Entah keluar untuk menang, atau kalah.
Terima kasih untuk senyum yang kau beri pagi ini, tepat ketika aku membuka mata.

--

No comments:

Post a Comment