Friday, June 10, 2016

Berlayar

Ntah sudah berapa kata kurakit satu persatu untuk kulepas berlayar di laut maya.
Masing-masing anakku terbawa arus dan menemui ribu pasang mata dengan sejuta polah. Ada senyum, cibiran, bahkan paradigma anyar.

Tapi itu bukan peduliku. Toh, menulisku semata pemuasan nafsu. Atas sesak yang banyak kulihat dengar, sebut saja kecewa dan sedih seorang ibu yang tak kunjung mampu beli susu untuk bayinya. Atau raut tak tega seorang ayah yang rasa tak bisa wujudkan keinginan anaknya.

Anggaplah tulisan ini satu sisi lainku, dimana aku bisa bebas bermain kata tanpa perlu menjaga rasa siapa-siapa. Toh ini ruang bebas. Siapapun boleh mengungkapkan, bukan?

Pun demikian, sering aku ingin menulis dengan berpolah. Sayang rasa sering tak sejalan, kata meluncur pada kesempatan aku lelah dan sudah kehabisan amunisi energi. Jadilah aku menulis dengan rasa sisa.

Matilah rasa karena lelah diperas bahagia.
Selamat berlayar, jangan mudah lelah, karena letihmu akan segera terbayar.

--

No comments:

Post a Comment