Sunday, December 10, 2017

Fase rendah.

Halo, Penyempurnaku.

Lama kita tak mengobrol. Ternyata aku harus sedikit rasa kelelahan dan jenuh dengan waktu untuk bisa sedikit munculkan namamu di pikiranku.
Maafkan aku yang suka lupa dan sering cari kala butuh.
Tapi masih aku yakin, kamu pasti mau terima segala apa yang kurasa juga keluh kesahku. Sebegitu menyebalkannya aku ternyata. Hehe..

Aku sedang berjuang melawan peluh dan dalam bingung. Mana jalan yang akan aku pilih, mana jalan yang kutinggalkan.
Bukan, aku bukanlah tipe yang takut akan sesal di kemudian hari. Hanya saja, saat ini semuanya ingin kurengkuh.
Itu pula yang buatku sadar, betapa pundak ini begitu kecil, tak setara dengan beban yang akan kuterima.

Aku baru saja istirahat dari berhadapan dengan layar monitorku, berusaha selesaikan beberapa tugas yg harusnya kukerjakan sedari kemarin. Tapi itulah aku, banyak mengulur dan menanti-nanti.
Bila nanti di rumah aku masih begitu, sesekali temani aku di ruang kerjaku ya. Kamu boleh sembari menyandar di paha atau pundakku sembari aku mengetik. Bahu ini pasti akan lebih ringan rasanya bila aku bekerja sembari menatap bola mata yang selalu mampu membakar dan beri teduh untukku.

Selain pekerjaan dan mimpi, ada hal lain yang mengganggu tidurku.
Tentang betapa aku ingin bertemu dirimu.
Ah, aku sering gemetar hebat bila teringat kamu.

Aku sedang dalam fase rendah...
Maaf bila aku ternyata tak sekuat yang kamu harap.

Peneduhku, aku rindu dekap itu..
Aku lelap dulu, semoga kita bertemu.

Bersama sejuta angan segera bersamamu,
Aku, kekasihmu.

No comments:

Post a Comment