Friday, February 12, 2016

Berpantang

'Aku ingin pergi sejenak, bolehkah?'

Mengenai kepergian..
Kau pikir itu kata2 yang bisa dijadikan permainan? Atau sekedar lelucon untuk ditertawakan demi menahan nafsu? Ntahlah, karena tiba-tiba aku terhenyak akan kata-kata itu..
Aku sudah cukup bermain-main..

Pergi, pergilah, jangankan sejenak, selamanyapun tak mengapa. Mungkin kesendirian memang kata yang paling dekat dengan hidup, aku lahir sendiri, matipun akan sendiri. Jadi kenapa takut sepi? Bukankah sepi adalah kawan paling setia kala semua pergi?

Itulah sebab aku takut percaya lalu berani bermimpi denganmu. Sekuat itukah kamu menahanku? Sepercaya apa kamu bisa menopang? Bahkan dua kaki ini seringkali goyah menahan pundak juga isi pikiran untuk dibagi.

Pergilah, aku akan terus disini, ketika semua berlalu-lalang dalam lalu lintas perjalanan hidupku.

Lagipula, memalsu senyum adalah keahlianku. Aku akan kembali memejam dan bermimpi. Karena mimpi adalah sebaik-baik tempat untuk sementara bersembunyi.

Tunggu saja, nanti aku akan kembali untuk bangkit, dengan atau tanpamu..

--
'Aku tak bahagia hari ini..'

No comments:

Post a Comment