Wednesday, February 3, 2016

Dia, Si gila!

Aku punya kawan satu yang selalu berhasil membuatku tergelitik menulis dan mengadaptasi, gaya bicara yang selalu enak didengar, juga sikap yang menarik menurutku. Sebut saja dia gila, karena memang apapun yg dikeluarkan dari otaknya kurasa selalu brilian, dengan perspektif yang berbeda, juga caranya menyampaikan yang persuasif.

Jarang aku bisa kagum dengan seseorang. Tapi ntah, sahabatku satu ini memang luar biasa, aku yang katanya bisa hipnotis orang dengan kata-kata saja, selalu berdecak kala dia bicara. Yang pada akhirnya  kujadikan dia saingan berat untuk aku kejar dan kalahkan. Dia tertawa ketika kusampaikan suatu saat akan kulewati dirinya, dan kurang ajarnya hari ini diapun melakukan yang sama! Terbahak waktu aku bilang aku berhutang melewatinya suatu saat, sial! Hey, tunggu saja kau kusalip!


Dia bersahaja, tawa juga cara pandang yang baik selalu dia bagi pada kami. Walau seringkali luput dari perhatian, namun buat kami makin awas pada banyak hal. Berjuta hal dia tularkan padaku, kuanggap itu virus baik untukku. Bagaimana tidak, memperhatikannya saja sudah buatku menggelegak dan ingin lari lagi, apalagi sampai diskusi mengenai perencanaan masa depan.


Hal lain yang aku kagumi adalah mengenai cerita bagaimana dia berhijrah dari jurang kelam, meninggalkan semua harta rampasan perangnya dalam lembah kenistaan masa lalunya, untuk bugil menuju bersih di masa depan.
Dia berhijrah lalu menikah. Ah, aku iri..

Kebaikannya luar biasa, sekalipun mungkin ada beberapa yang tak suka, aku menganggapnya wajarlah, karena yang namanya barang bagus akan selalu jadi gunjingan, banyak yang gasuka dan iri. Aku bahkan termasuk di dalamnya, iri karena aku ingin seperti dia.
Caranya memandang keluarga kecilnya dan tidak serakah, menganggap harta itu tak seberarti itu, gila. aku ingin seperti dia dengan caraku, dengan namaku sendiri.
Tidak salah mengadaptasi metode orang dalam bekerja, bukan?


Ah, terima kasih, untuk selalu memberikan dorongan luar biasa, juga pandangan baru yang sering membuatku tak henti berpikir, buat semangatku nyala kembali, bahkan lebih besar dan berani mengambil resiko.

Akhirnya hari ini, di sela aku berkirim pesan padamu sembari menulis, akhirnya kamu sampaikan ke aku kata 'hijrah' itu, padahal baru saja aku menulis mengenai hijrahmu. Hahaha.

Oiya, nama belakang sahabatku ini palapa, tak berani aku menyebut nama panjangnya, takut orangnya marah. Hehe. Bila penasaran, kau tanyakan saja langsung padaku, akan kubagi pandanganku mengenai dia, gratis! Siapa tahu hal itu menginspirasimu, seperti aku terinspirasi oleh dia.

Sudah dulu, ada jadwal gym yang harus aku penuhi, cukup aku bermalasan dan bermuram hari ini. Semoga harimu menyenangkan, apapun masalah yang kau alami. Aamiin.

--
'kalau itu membuatmu lebih baik, hijrah aja gpp jat'

No comments:

Post a Comment