Tuesday, October 1, 2013

Daster pink itu

Halo kamu, yang diam diam datang tanpa rencana dan direncanakan untuk kemudian hilang dan kembali lagi.. terbalut daster pink kala itu, senyum serta kebingunganmu.. Langit biru menolak awan saatku memandangmu.. ah, pertama kalinya aku melihatmu..

image source : google.com
kadang Tuhan memang selalu memiliki rencanaNya sendiri, dimana kita hanya mengikuti alurnya, kita hanya pesandiwara saja, melakukan lakon di panggung dunia, menjalani peran kita masing masing, bermuka sedih ataupun bahagia. bertemu dengan pemeran yang lainnya dengan tugas masing masing.. begitupun aku menjalani lakonku untuk sementara bertemu denganmu, pertemuan yang singkat, dipertemukan dengan cara yang biasa namun tak terpikirkan olehku..

sejenak kita bercerita, untuk kemudian tertawa, dan kemudian bersedih dan menguatkan.. pertemuan yang sangat singkat namun membekas, menimbulkan relasi baru dalam pertalian itu. pertemuan yang dipertemukan itu hanya merupakan awal yang jelas teringat olehku, dirimu yang biasa namun selalu memiliki sisi lain yang tak kau bagi, dirimu yang selalu terlihat ceria namun aku tahu tersimpan sesuatu dibalik itu..

ya, kita hanyalah perantara, melakukan pekerjaan kita masing masing.. kau dengan kesibukanmu dan aku dengan kesibukanku, sesekali kita bertemu, ah, atau baru sekali bahkan? aku tak tahu, semuanya begitu saja berlalu, tenggelam dikesibukanku dan kamu..

luka dan masa lalu serta latar belakangmu, kita berbeda, namun kita menikmatinya bukan? ah bukan, bukan kita yang menikmatinya namun mungkin hanya salah satu diantara kita saja yang menikmatinya,, atau bahkan kita hanya menjalani apa yang mereka mau, apa yang mereka harapkan, apa yang mereka inginkan.. sudahlah, apapun itu kita memang harus menjalani naskah yang sudah tertulis untuk kita, cerita yang sudah ditentukan dari awal, kita sepatutnya mengikuti dalang yang memainkan kita. karena bagaikan cerita dalam sebuah permainan wayang, suatu saat akan diututup juga..

hingga akhirnya kisah ini sampai di suatu bagian dimana salah satu diantara kita meninggalkan yang lain, mungkin ini akhirnya, atau hanya sesuatu yang tertunda? mungkin nanti kita dapat bertemu atau dipertemukan kembali di suatu masa nanti, di dunia yang berbeda, atau bahkan kita tak bertemu lagi sekalipun itu tak disini? aku terima.. ya, aku menerimanya.. terima kasih atas pertemuan juga cerita singkat kita, aku menemanimu dalam doa terakhirku, semoga kamu terus tersenyum disana..

ya, pertemuan itu, bertahun tahun lalu..

--

Ciptaning Weargo JATI
hari perpisahan dimana kita tak akan lagi bertemu, teman..

No comments:

Post a Comment