Sunday, May 21, 2017

Malpraktik

72..
Aku lewati satu persatu.
Sendiri.
Ah mungkin tidak, pun aku punya bayang juga suara di kepalaku.
Semalam aku berhalusinasi, setengah bermimpi, kamu datang.
Padahal kamu sudah mati.

Kematianmu bulan lalu masih belum kuterima saat ini.
Terlalu lama detik hidup kita nikmati, getir kita hadapi dengan tawa.
Susun mimpi.
Namun kau mati, mal praktik, mungkin.

Kematianmu, bukan hal yang mudah kuterima.
Tak sesederhana memilih baju untuk lebaran nanti.
Serumit teka-teki.

Teka-teki yang menjadi tanya.
Tanya jadi mimpi.
Kuingin kau hidup kembali.
Tapi tak mungkin.
Karena kamu telah mati.

Berhalusinasi, pasti.
Karena pelukmu tak sehangat dulu.
Kaku, dingin.
Mati..

--

No comments:

Post a Comment