Thursday, May 29, 2014

Antiklimaks

Perlahan namun tegas garis itu menurun menuju antiklimaks. Hanya seberkas kilasan memori tersimpan rapi menuju usang namun membekas..

Kau datang, tersenyum, berlalu..
Perlahan menjauh..
Pilu.

Jelas saja kau bergeming terpaku heran menatapku.
Tak mengerti apa yang aku tuju.
Berpeluh mencarimu, tanpa tau apa mauku.
Wajar kau terbungkam bisu..

Tertegun aku menatapmu..
Jelas kau tak pedulikanku.

Aku malu..
Bahkan untuk melihat diriku.

No comments:

Post a Comment