Monday, June 19, 2017

Lalu kita mau kemana lagi bila ternyata kompasku selalu mengarahmu?
Mungkinkah aku menuju lain hati bila nyatanya hariku terpaut pada senyummu?
Bila memang rindu tak lagi mampu luluhkan kerasnya ego kita, mungkin benci adalah cara terakhir agar bisa melupa.
.
Tampikku pada sumbang suara, kau masih disana menanti.
Bodoh? Memang kapan aku mampu berlogika semenjak kau datang beri suasana hangat hari?
Bahkan kopi hitam favoritku kutinggalkan kala kutemukanmu, Adiksi.
.
Apalah arti penjelasan, bila pintu duniamu sudah kau kunci, mati.
Kuracuni, sengaja, agar kau tak risau dengan terkuburnya mimpi.
Mimpi yang pernah kita bangun bersama dengan suka.
Hingga sadar mimpi itu terlalu tinggi nan mahal untuk digapai dengan tangga sederhana.
.
Hingga bertemu suatu hari, dengan mimpi yang sudah berganti.
Karena, sejukmulah muara hati.

.
kita pernah lihat laut ini berdua
img src: dokumen pribadi

--
Laut, 13 Juni 2017, --.--
Reposted from my instagram

No comments:

Post a Comment