Thursday, June 15, 2017

Berisi penuh, sepertinya sudah harus ditumpahkan.
Pikir ini terlalu banyak, tak rumit, hanya harus dituang perlahan, satu-persatu.
Bahkan untuk berlari pagi aku malas, pun matahari tak kunjung menyapa, ia mulai membenciku mungkin.

Semalam aku bertemu ulang dengan tiga muda.
Semangat yang luar biasa, tapi belum tahu arah akan kemana.
Aku pernah seperti mereka, dengan idealisme luar biasa, menikmati lajang dengan suka, fokus pada asa.
Bahagia dan hanya bahagia, karena tanpa harap, tanpa bicara.

Hariku indah, tak perlu ada kau atau kau yang lain ada disana.
Karena ego bikin buta, acuh karena jemu, luka bikin bisu.
Lebih baik aku jadi aku yang dulu.
Si bangsat yang tak gentar oleh apapun, bahkan ketika sebilah golok kau acung dan kalungkan padaku.

Nyawa?
Ah Dia yang punya, jangan takut kehilangan sesuatu yang tak kau miliki.
Malulah bila kau mengaku-aku apa yang bukan milikmu.

Sejatinya, apa yang kita miliki?

Nanti malam, temani aku menonton, ya. :)

--
Kasur malas, 15 Juni 2017. 08.25

No comments:

Post a Comment