Friday, June 23, 2017

Menjauh

Detik, menit, jam, berlomba, berlari.
Berlalulah satu revolusi bulan terhadap bumi.
Berotasi pada sumbunya, menampakkan wajah yang sama pada mereka yang menengadah langit malam.
Kadang cerah, tak jarang muram.

Genaplah 30 hari berganti, berjalan pelan, bergerak dengan payah.
Kita masih saja berpolarisasi, membentuk sumbu utara selatan.
Pusat visual yang menjadi pengharapan linear antara aku dan kamu.
Lagupun mendayu.

Lagu tentang hujan bulan yang lalu.

Kamu bercerita mengenai gelisah, mencari sandar.
Menangis.

Perlahan, Sang Fajar merangkak mulai meraja.
Menyinar awan merah di timur penjuru.
Tak bebas ia, sama sepertiku, masihlah terpenjara.
Sedang beristirahat, dari lelah berburu.

Terkunci..

Menyeribu bahasa kembali kita membisu.
Melepas penat pada dinding ratap, bukan lagi bahumu.
Bersaksilah hati pada ia yang dijatuhinya, pada alis yang tak sempurna.

Menggantungkah cerita ini bagimu?
Karena akan selalu ada yang tersembunyi, tidak untuk disentuh.

Sekali lagi, kita saling jauh.
Menjauh.

--
Anganku, 23 Juni 2017, 05.32
The Rain - Jangan Pergi

No comments:

Post a Comment