Tuesday, June 20, 2017

Jatuh cinta seindah itu

Karena mencintaimu adalah sesuatu yang baru,
Tak mungkin lagi aku mematung seolah tak berarti senyum dinginmu,
Sekalipun rongga dadamu telah kosong tanpa isi,
Dengan pintu terkunci, menjadi ruang yang tak lagi nyaman terisi.
Aku lebih memilih untuk disekap disitu.
Di dalam hatimu.

Menjadi laki-laki yang mengeraskan hati adalah kebiasaanku,
Tapi tidak dengan membiasakan diri bertemu dengan indahmu,
Berharap pada tiap pagi aku bertemu dengan bola mata itu,
Bergulir tiap waktu dengan harap cemas kau mencari aku.

Aku siap terbang lagi, menujumu.
img src: dokumen pribadi
  
Kepada langit yang menggantung sendu,
Aku lebih suka dengan lebam biru di pipi tertinju,
Dibanding harus berada pada posisi ini tanpa dekapmu,
Mencari jalan keluar dari sunyi tanpa ada genggam yang kuatkan dari pilu.

Berbenturan dengan kamu diantara waktu, ternyata jadi hal yang indah,
Bagi aku yang lebih sering terbahak palsu demi hilangnya gundah.

Bagai daun yang jatuh,
Aku luruh,
Pada romantisme belai janji yang kau jajarkan satu persatu,
Pada presensi mimpi bumbung rindu,
Pada tiap detak jarum jam dimana kita tak beradu.
Karenanya, sudilah sebentar rasakanku.

Memang, jatuh cinta seindah itu.

--
Kamar, 20 Juni 2017, 05.57
Selamat datang. :)

No comments:

Post a Comment