Wednesday, June 7, 2017

Gusar

Hai, Penenang Hati.
Aku ingin cerita mengenai pagi ini dan beberapa pagi kemarin.
Ntah kenapa, aku jadi segusar ini. Menjadi orang yang emosinya tinggi. Melihat sesuatu yang tak sesuai hati, rasanya aku ingin meluap-luap. Menumpahkan semuanya pada yang ada di sekelilingku.

Biasanya, aku tumpahkan pada satu, bercerita, mengeluh, bahkan luap kesal dan sesal. Mungkin aku butuh proses kali ini, menahan diri, juga hati. Sembari menunggu kamu. Maaf bila aku suatu saat nanti tak mampu menahan diri. Bukan, aku bukan salahkan kamu, hanya aku mungkin kelepasan nanti.

Rindu, bila nanti aku pulang kerja, jangan kau beri raut muka lelah, ya. Karena selelah apapun aku, bertemu denganmu pasti akan menjadi energi baru. Bersama penyemangat yang selalu jadi alasanku untuk bergiat lagi. Biarkan sesekali lelaki sok perkasa ini tidur di pahamu sembari memanja memeluk, mungkin bersihkan telinga akan jadi kegiatan yang kutunggu saat bersamamu.

Aku bukan sosok lemah, tapi boleh kan aku sesekali terlihat tak berdaya di depanmu? Kala itu datang, peluk saja aku. Karena dekapmu sembari memejam mata akan selalu jadi tempat untukku pulang.

Hm, mereka sudah memulai bekerja. Aku mulai hariku dulu ya. Kamu jangan bermalas dengan dunia, karena dunia tak akan menunggu mereka yang bermalas-malasan.

Sampai bertemu di rumah, Kamu. :)

--
Diantara 2 kolam Jatimas 2, 7 Juni 2017, 08.59.
Menulis untukmu selalu mampu redakan emosiku, apalagi bila kita bertemu.

No comments:

Post a Comment