Friday, June 2, 2017

Selamat pagi, senyum pagi..
Kita akhirnya bertemu, sebentar, dan mungkin sangat cepat.
Aku masih ragu, mungkinkah itu kamu?
Degup ini seperti dipengaruhi adrenalin dosis tinggi.

Namun biarlah kutahan dulu.
Biarkan aku memantapkan hati.
Karena sudah bukan saatnya bagiku bermain-main mencari kesenangan.
Mencari kebahagiaan semu.
Aku tak tahu apa isi hatimu, benarkah aku atau hanya singgahmu?

Beri waktu aku memperbaiki diri untukmu.
Aku tak mau kita hanya mencari pembenaran atas nama hati.
Karena hati bisa berpaling kapanpun ia mau bila belum terikat dengan benar dan rapi.
Bila memang kita akan bersama, kuharap untuk selamanya.
Bukan hanya mimpi sementara.

Pun mungkin aku bukanlah sosok impian saat ini, bahkan bernoda.
Sabarlah sedikit lagi, aku sedang siapkan yang terbaik untuk masa depan kita nanti.
Bukankah akan selalu ada nikmat lebih bagi mereka yang mau bersabar?
Kamu berbahagialah dengan hidupmu yang sekarang.
Tak akan kuganggu, hingga nanti aku datang ke rumah orangtuamu.

Kujemput ya, sebentar lagi.


--
bila hanya untuk sementara, aku melas dengan hati yang banyak tambalannya ini.

No comments:

Post a Comment